INILAHONLINE.COM, MAGELANG — Bank milik Pemerintah Kabupaten Magelang (Bank Bapas 69) meluncurkan kredit bunga rendah, yakni 4 persen per tahun untuk petani padi organik di empat kawasan kecamatan, yakni Kecamatan Sawangan, Bandongan, Kaliangkrik dan Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
Direktur Utama Bank Bapas 69 Kabupaten Magelang, Rohmad Widodo SE kepada wartawan mengatakan, kredit bunga rendah di bawah bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini, sebagai kangkah pemberdayaan petani di sektor pangan, karena Kabupaten Magelang sebagai daerah lumbung padi di Jawa Tengah.
Program untuk petani padi organik dari Bank Bapas 69 ini, mulai diluncurkan bulan Januari 2024, dengan bunga sangat rendah, yakni 4 persen per tahun. “Kridit murah ini khusus untuk petani padi organik,” kata Rohmad Widodo, kemarin.
Kredit yang ditawarkan untuk petani padi organik di empat kawasan tersebut, bunganya di bawah KUR. Sedangkan dana yang disiapkan, mulai dari pinjaman Rp 1 juta hingga Rp 1 milyar, namun peluncuran dana tetap menggunakan rasio di lapangan.
“Estimasinya, penyerapan dana kredit bunga super murah ini, dikisaran angka Rp 20 juta setiap petani padi organik. Bunganya murah ‘pol’, karena memang tujuan utamanya membantu petani yang tidak menggunakan bahan kimia,” ujarnya.
Pemberian kredit bagi petani organik ini, sebagai upaya untuk pemberdayaan petani khusus organik, agar bisa menjadi contoh dalam pengelolaan lahan yang ramah lingkungan dalam tanam padi, sehingga tidak menggangtungkan bahan kimia yang dinilai kurang sehat.
“Petani padi organik, selain memanfaatkan pupuk organik, dan hasil panennya juga bagus dan banyak diminati oleh konsumen. Yang jelas, ini menjadi percontohan bagi petani yang lain,” ujarnya.
Sedangkan dalam pembayaran kredit super murah ini, sangat meringankan. Misalnya, petani mengambil kredit bulan Januari – Februari, maka cukup membayar bunganya saja, baru bulan ketiga pas panen, petani bisa melunasinya, dan bisa mengambil kredit untuk tanam berikutnya.
Tujuan kredit bunga rendah bagi petani padi organik ini, sesuai dengan visi dan misii pemerintah Kabupaten Magelang, yakni tiga sektor utamanya, sektor pertanian, UMKM dan destinasi pariwisata desa. “Nah, sektor usaha kecil, Bank Bapas sudah membina sekitar 1.600 UMKM, dan pertumbuhannya sangat bagus,” katanya.
Saat ini, lanjutnya, asset Bank Bapas 69 mencapai Rp 1,5 Triliyun, setiap tahunnya menyetor ke Kas Daerah melalui PAD (Pendapatan Asli Daerah) sebesar Rp 16 milyar, dari target yang ditetapkan sebesar Rp 15 milyar. “Tahun ini bisa setor PAD melebihi target yang ditetapkan,” jelasnya.
Atas kinerja karyawan yang bagus, pihaknya memberikan kompensasi kepada 180 orang karyawan untuk mengikuti ibadah Umroh di tanah suci Mekah. Program Umroh, berlaku untuk semua karyawan, mulai dari bagian kebersihan, sopir hingga para direktur.
Peningkatan asset Bank Bapas 69, merupakan kepercayaan masyarakat, serta hubungan baik dalam memberikan pelayanan, sehingga bisa meningkatkan pendapatan bagi Bank Bapas 69.
Melalui pelayanan baik, berdampak positif terhadap asset yang lebih besar, termasuk pemberian sodakah kepada anak tatim, dan bantuan ke Ponpes yang membutuhkan.
“Jadi, kalua ada warga yang rumahnya tidak layak huni, atau Musolla yang tempat wudhunya kurang baik, dan Masjid yang membutuhkan bantuan renovasi, bisa mengajukan perpohonan untuk bisa dibantu,” pungkas Rohmad. (ali subchi)
Komentar