INILAHONLINE.COM, BOGOR – Siska Kusmayanti seorang travler blogger muda yang berparas cantik memberikan inspirasinya dalam acara yang diselenggarakan oleh Wardah bekerjasama denga BEM Fakuktas Ekologi Manusia IPB.
Wardah Bright Days roadshow ke Auditorium GMSK IPB, Minggu (29/4/2018) mengangkat tema “Love your skin, Love your passion”. Pemilik akun instagram @Siska_kusmayanti ini selain hobi mendaki gunung juga menjadi staff pengajar salahsatu universitas swasta di Kota Garut.
“Kegiatan saya sehari-hari sebagai staff pengajar Universitas Swasta di Garut. Jadi, saya mendaki gunung itu pertama kali di bangku kuliah ketika ada waktu dan kesempatan satu hal yang menjadi prinsip saya ketika saya masih duduk di bangku kuliah. Jadi pendidikan itu tetap nomor satu, itu prinsip saya.Jangan sampai mengganggu aktivitas hobi saya pasti prinsip pertama pendidikan. Saya mendaki gunung selagi punya kesempatan misalnya di hari weekend Sabtu-Minggu atau di hari libur,” ujar Siska saat menceitakan pengalamannya.
Sri Apwani Spi selaku Sekretaris Wakil Dekan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor dalam mendukung terselenggaranya acara ini ia menuturkan “Karena cantik itu bukan dari fisik tapi dari dalam. Ini merupakan forum untuk mengasah pikiran dan menabah wawasan sehingga teman –teman dapat memiliki passionnya masing-masing. Terimkasih kepada panitia yang telah melaksanakan acara mudah-mudahan harapannya dengan kerjasama BEM Fakultas Ekologi Manusia dengan Wardah sebagai produk kecantikan ini tentunya cantik itu bukan dari fisik tapi luar dan dalam yaitu melalui akhlak. Ayo mahasiswa sekalian sekarang kita tampilkan cantik luar dan dalam, kecantikan budi pekerti disertai akhlak yang bagus dan baik.” Tuturnya kepada mahasiwa yang hadir.
Siska menjelaskan bahwa dirinya pertama kali sempat meragukan untuk mendaki gunung. Namun berkat ajakan rekannya semasa kuliah, pada tahun 2013 setelah pendakian pertama berada di gunung Lawu Jawa Tengah ternyata ia merasa ketagihan dan banyak sekali pembelajaran yang bisa di dapatkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dari pengalamannya itu salah satunya ialah rasa sabar dilatih ketika mendaki gunung dan proses yang menjadi cerita.
“Saya baru sedikit mendaki gunung mungkin lebih banyak teman-teman yang hadir disini beberapa gunung di daerah Jawa Barat yaitu gunung Papandayan, Gede, Ciremai, dan Salak. Di Jawa Tengah ada gunung Merbabu, Ungaran, dan Sumbawa. Kalo di Jawa Timur gunung Semeru dan Nusa Tenggara Barat Gunung Rinjani yang menjadi favorit saya karena saya melihat kecantikan alam langsung yang sangat indah sehingga hampir meneteskan air mata ketika menyaksikannya,” terang Siska dengan logat sundanya.
Perlunya berbagi momen indah melalui akun instagram pribadinya. Siska mengungkapkan bahwa ingin menjadi orang bermanfaat bagi banyak orang dengan bisa menginformasikan trak jalur, kemudian saling belajar mengenai pengalamannya selama perjalanan dan memberikan tips, karena mencatat adalah salah satu cara menebar kebaikan.
“Untuk pendaki pemula persiapan fisik, mental, dan anggaran. Saat kita mendaki itu pernapasan sangat penting bagaimana cara kita mengatur napas dan sebagainya. Latihan fisik seperti lari sangat dibutuhkan sekali ,kemudian mental, dan jangan lupa riset medan, trak, cara kita kesana seperti apa. Tantangan tersulit yang ditemukan ketika mendaki mungkin saat kita mengenal karakter lagi satu sama lain itu merupakan tantangan karena karakteristik orang berbeda, bugdeg yang minim, fisik sakit itu juga kendala. Cara kita mempertahankan ibadah dengan membawa alat salat dan restu orang tua itu sangat penting,” Jelas Siska dihadapan peserta seminar (29/4/18).
Sebagai anak perempuan tentunya Siska pada awalnya mencoba meyakinkan kedua orangtua “Pada semua intinya meyukai kenyamanan bisa keluar dari zona nyaman itu traveling ketika kita tidak mencoba kita tidak akan tahu kalo kita tidak akan mencoba tidak tahu. Tentunya semua orang tua protektif semua butuh proses dengan menjelaskan tujuannya, dan pemebelajaran apa yang didapatkan, bersama siapa itu yang saya coba jelaskan kepada mereka. Ketika kita jujur kepercayaan dari orang tua perlahan-lahan akan kita dapatkan dan yang saya pikirkan restu orang tua dimana setiap saya bermapitan mereka selalu mendoakan keselamatan saya dan tentunya berpesan jangan lupa untuk beribadah.” Ungkap wanita yang berhijab itu.
Ada hubungannya traveling dengan perawatan kulit karena beberapa masalah sering terjadi saat traveling seperti kolusi debu, sinar Uv yang cukup berbahaya untuk kulit. Maka berkaitan dengan ini diadakan juga acara seminar kesehatan kulit oleh Nurul Rizka Hadiningsih yang merupakan Busniness Development dimana pentingnya melakukan perawatan kulit bagi seorang wanita yang merupakan investasi jangka panjang di masa mendatang. (CJ/Heni Pratiwi)
Komentar