Hanya dalam Goa Terawang ini berbeda dengsn goa pada umumnya, tempat ini juga memiliki kafe milenial yang menawarkan hiburan musik akustik, kopi khas Blora, serta spot foto yang menarik. Bahkan dalam goa tersebut terdapat Stalagmit dan Stalaktitnya.
Menurut Arif Silvi, Wakil Administrator Perum Perhutani KPH Blora, kawasan wisata Goa Terawang memiliki luas sekitar 15,3 hektare, dengan enam hektare yang kini dikelola bersama investor sejak awal 2025. Dalam goa ini dari pintu masuk sampai dalam dengan panjang goa sekitar 190 M.
“Kami terus mengembangkan wisata ini, agar lebih menarik dan nyaman bagi pengunjung,tapi tidak lepas juga dari inovasi, “ujarnya saat menerima kunjungan peserta peserta HPN di lokasi dalam Goa Terawang itu.

Anggota DPRD Blora Mustofa mengatakan, meski lahan ini milik perhutani tapi kerjasama dengan pihak dinas pariwisata serta pihak lain perlu dilakukan, untuk pengembangan destinasi obyek wisata ini.
” Konservasi lahan ini perlu dijaga dan dirawat dengan baik, sehingga menjadi destinasi yang bisa mendatangkan wisatawan lebih banyak,” katanya.
Konsep Sustainable Tourism
Sementara itu, Kabid Pariwisata Dinporabudpar Blora, Yeti Romdonah, menjelaskan, bahwa pengembangan pariwisata Blora kini berfokus pada konsep sustainable tourism, yang mengutamakan keseimbangan antara sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan.
Komentar