Dampak Pandemi Covid-19 Masih Pengaruhi Industri Manufaktur Nasional

INILAHONLINE.COM, JAKARTA – Secara umum dampak pandemi Covid-19 masih mempengaruhi industri manufaktur nasional, tak terkecuali kelangsungan bisnis Grup Astra pada tiga bulan pertama tahun 2021. Hal itu dikatakan Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti, kamis (15/4/2021)

Menurutnya, pada dasarnya Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) selalu mengikuti target yang ditetapkan oleh asosiasi roda empat maupun roda dua. Dalam hal ini, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memproyeksikan penjualan mobil tahun 2021 sebanyak 750.000 unit.

“AISI memprediksi penjualan sepeda motor di tahun ini mencapai 4 juta—4,3 juta unit. Ke depannya kami yakin stimulus pemerintah ini akan memberi dampak positif bagi penjualan kendaraan roda empat,” ujar Tira,” tambh Tira Ardianti

Lebih lanjut Tira mengatakan, PT Astra International Tbk mencatatkan pendapatan Rp 175 triliun pada tahun 2020, turun 26,19% secara year on year (yoy), daripada tahun 2019 yang mencapai Rp 237 triliun. Hal ini dikarenakan imbas dari penjualan kendaraan yang turun 49,65% secara yoy, menjadi 270.076 unit dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai 536.402 unit.

Dari segi pendapatan bersih, ASII juga mengalami penurunan 25,53% secara yoy menjadi Rp 16,2 triliun dari Rp 27,7 triliun di tahun 2019. Astra berharap dapat mempertahankan pangsa pasarnya pada kedua segmen tersebut,” paparnya.

Menurut riset dari Research Associate MNC Sekuritas Catherina Vincentia yang dirilis pada 23 Maret 2021, penurunan yang terjadi di tahun 2020 dan pandemi sangat berpengaruh terhadap industri otomotif. Dengan adanya pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat, vaksinasi yang berlangsung, dan insentif PPnBM 0% akan sangat membantu pemulihan penjualan mobil di Indonesia tahun 2021.

“Kami  memperkirakan lebih dari 700.000 unit kendaraan akan terjual pada tahun ini.  Karena menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) realisasi penjualan wholesales di sepanjang 2020 anjlok 48,3% dari tahun sebelumnya, sedangkan penjualan ritel minus 44,5%. Di awal Maret 2021, pemerintah mengesahkan kebijakan insentif PPn BM kendaraan mobil ,” ungkap Catherina.

Seiring dengan kebijakan PPn BM kendaraan mobil, maka tanda-tanda pemulihan industri manufaktur Indonesia mulai terlihat seiring membaiknya indeks manufaktur. PT Astra International Tbk  pun turut menanggapi perbaikan industri manufaktur tanah air.

Sebagai informasi, IHS Markit mencatat, realisasi Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia tercatat sebesar 53,2 pada bulan Maret 2021 atau lebih baik ketimbang bulan sebelumnya sebesar 50,9. Angka ini merupakan level tertinggi dalam satu dekade pengumpulan data PMI Indonesia sejak April 20211.

“Bank Indonesia (BI) juga merilis Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) yakni berada di level 50,01% pada kuartal I-2021 atau meningkat dari capaian di kuartal IV-2020 yakni 47,29%. Di awal Maret 2021, pemerintah mengesahkan kebijakan insentif PPn BM kendaraan mobil.,” jelasnya.

Sebelumnya kepada media, Muhammad Nafan Aji Gusta analis Binaartha Sekuritas mengatakan, bahwa kebijakan ini dianggap akan memberikan kesempatan bagi masyarakat kelas menengah untuk memiliki kendaraan baru, yang dampaknya akan terasa bagi perputaran ekonomi. Inovasi produk otomotif juga tiap tahun sangat dinamis pada masa pandemi, Senin (29/3/2021)

“Kebijakan PPn BM kendaraan kendaraan mobil, tentunya bisa dibarengi dengan adanya fenomena peristiwa bulan suci ramadhan maupun idul fitri, yang akan membuat penjualan kendaraan kemudian juga meningkat, di akhir tahun juga semestinya penjualan penghabisan stok akan terjadi, karena di awal tahun nanti bakal ada produksi kendaraan baru,” imbuhnya. (Red/PH)

banner 521x10

Komentar