Dinas Ketahanan Pangan, Keamanan Pangan Kebutuhan Kesehatan yang Sangat Strategis

INILAHONLINE.COM, SEMARANG – Masalah pangan merupakan kebutuhan manusia untuk kelangsungan hidupnya, sehingga pangan harus aman di konsumsi. Karena itu, masalah keamanan pangan merupakan kebutuhan yang sangat strategis, sehingga kalau tidak dikelola dengan baik akan terjadi kesalahan yang berbahaya.

”Karena masalah keamanan pangan merupakan tanggung jawab pemerintah, diharapkan bisa menjamin setiap warga memperoleh bahan pangan yang dijamin kesehatannya. Karena itu, perilaku masyarakat yang tidak baik diharapkan tidak terjadi,”ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang seusai melakukan Sosialisasi Keamanan Pangan kepada Ti Penggerak PKK Kecamatan dan Kelurahan serta Tim Penggerak PKK Kota Semarang di Hotel Amaris Semarang, Rabu (25/4/2018).

Menurutnya, keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda yang lain bisa mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.

”Jadi ada aspek yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, yaitu kurangnya perhatian terhadap hal-hal ini mengakibatkan terjadinya dampak penurunan kesehatan, mulai dari keracunan makanan sampai dengan penyakit kanker,”paparnya.

Ia menjelaskan, dengan mengutip temuan WHO (2015) ada sepuluh fakta keamanan pangan yang harus diperhatikan oleh masyarakat. Pertama, lebih dari 200 penyakit disebarkan melalui makanan.

Kedua, konsumen harus mendapat informasi yang baik mengenai praktek keamanan pangan.

Ketiga, makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. keempat, foodborne diseas mempengaruhi orangrentan lebih keras dibanding kelompok lain. ”Ada banyak kesempatan untuk terjadinya kontaminasi pangan.”

Keenam, globalisasi menjadikan keamanan pangan lebih komplek dan essensial, ketujuh, keamanan pangan bersifat multisektoral dan mutidisiplin. Delapan, kontaminasi makanan juga mempengaruhi ekonomi dan masyarakat secara keseluruhan.

”Beberapa bakteri berbahaya menjadi resisten terhadap obat-obatan, sehingga tiap orang mempunyai peran untuk menjaga pangan tetap aman. Kesepuluh ini harus menjdi pedoman supaya bahan pangan aman,”pintanya.

Ia menambahkan, meski banyak kelompok masyarakat yang kurang mampu rentan terhadap makanan yang tidak aman, padahal makanan yang tidak aman juga banyak dikonsumsi oleh golongan menengah ke atas.

”Kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan sehingga mereka cerdas dalam memilih makanan yang dikonsumsi serta melakukan pengawasan,”paparnya.

Sapto mengakui, tugas yang berhubungan dengan masalah pangan ini menjadi tugas yang cukup berat, karena menyangkut kelangsungan hidup manusia, apalagi pangan ini menjadi sarana untuk membangun pertahanan negara.

”Diibaratkan sebagai media TNI yang juga bisa mengurusi masalah pangan, bisa diterjunkan bersama dalam membuka lahan baru. Begitu juga Kepolisian yang dilibatkan sebagai satgas pangan. Ini dilakukan menjelang hari lebaran Raya Idul Fitri untuk memantau kebutuhan pokok supaya tidak terjadi kelangkaan pangan,”paparnya.

Ia menjelaskan, keterlibatan aparat ini adalah menjaga stok pangan supaya tidak terjadi kelangkaan, sehingga mengakibatkan harga menjadi naik. Ini dilakukan supaya tidak ada oknum yang melakukan penimbunan barang.

”Semua ini supaya tidak terjadi pedagang melakukan perbuatan nakal, apalagi makanan yang kadaluwarasa masih dijual,”ujarnya.

Namun demikian, lanjut dia, setidaknya ada beberapa hal yang harus dilakukan supaya ketersediaan barang tercukupi dan tidak terjadi kelangkaan barang seperti 19 bahan strategis yang harus tersedia di masyarakat.

”Ketersediaan kebutuhan pangan ini juga menjadi tanggung jawab pemerintah, sehingga kebutuhan tersebut bisa tercukupi dengan baik,”katanya.

Ia menjelaskan, masalah keamanan pangan sebenarnya tidak susah, namuan untuk mengubah perilaku sebenarnya bisa dimulai dari sejak kecil. Seperti sayur yang sudah dimasak tidak mau dikasih bumbu supaya rasanya benar-benar herbal dan asli.

”Jadi pangan yang aman adalah yang benar-benar tidak mengandung bumbu-bumbu yang menambah rasa, seperti rasa pedas tidak pakai bahan yang mengandung unsur kimia,”tuturnya.

Terkait keamanan pangan yang baik, Ia menyebutkan diantaranya pangan segar yang belum diolah yang bisa diperoleh dari sumber ikan, hewan, beras yang merupakan pangan segar berasal dari asalnya. Demikian juga buah yang bahannya masih segar.

”Kebijakan keamanan pangan memerlukan pendekatan multisektoral, dengan banyaknya yang terlibat sejak sumber makanan di produksi sampai disajikan di piring,”tandasnya.(Suparman)

banner 521x10

Komentar