INILAHONLINE.COM, BOGOR – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor tetap mewaspadai Human Metapneumovirus (HMPV), meski sampai saat ini belum ada laporan di wilayah kota Bogor, Jawa Barat.
Dalam beberapa waktu terakhir, penyakit HMPV ini tengah mengalami peningkatan di sejumlah daerah di Indonesia. Namuh demikian, meski penyakit yang disebabkan virus RNA itu diklaim oleh Dinkes Kota Bogor belum terjadi dan ditemukan di Kota Bogor.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bogor, Bai Kusnadi menjelaskan, bahwa Virus RNA adalah virus yang memiliki RNA (asam ribonukleat) sebagai materi genetiknya. Asam nukleat ini biasanya untai tunggal RNA (ssRNA) tetapi mungkin juga RNA untai ganda (dsRNA).
“Penyakit manusia yang disebabkan oleh virus RNA diantaranya adalah penyakit virus Ebola, SARS, rabies, pilek, influenza, hepatitis C, hepatitis E, polio, campak, dan Koronavirus,” ungkapnya.
Bai juga mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menemukan ada kasus HMPV yang tercatat di Kota Bogor. Namun demikian, pihaknya tetap melakukan sejumlah upaya pencegahan sebagai bentuk kewaspadaan dini terhadap kasus HMPV.
“Dinkes bakal memantau tren kasus Pneumonia dan Influenza Like Illnes (ILI) melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) dan menghimbau kepada unit pelapor (Rumah Sakit dan Puskesmas) untuk segera melapor melalui menu EBS-SKDR jika ditemukan klaster penyakit infeksi pernafasan,” ujarnya kepada Radar Bogor, Kamis (23/1/2025).
Selain itu, Dinkes juga berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dinkes Provinsi Jawa Barat terkait perkembangan kasus HMPV.
Bai juga akan memberikan promosi kesehatan terkait pencegahan penyakit HMPV melalui media sosial dan Puskesmas.
“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik terhadap informasi yang beredar saat ini. Selanjutnya untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin, konsumsi makanan gizi seimbang, memakai masker saat merasa tidak enak badan,” tutur dia. Bai menambahkan, bahwa virus HMPV berbeda dengan virus COVID-19. HMPV merupakan virus lama yang sifatnya mirip dengan flu. Adapun ejala umum penyakit ini meliputi batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas.
“Gejala klinis infeksi HMPV dapat berkembang menjadi bronkitis atau pneumonia dan mirip dengan virus lain yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas dan bawah,” jelasnya. (PH)
Dinkes Kota Bogor Tetap Waspadai Kasus Penyakit HMPV Yang Disebabkan Oleh Virus RNA

Komentar