InilahOnline.com (Bandung) – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan angkutan persiapan mudik lebaran 2017 harus memiliki kesiapan administrasi maupun fisik kedaraan sehingga layak jalan.
“Kemudian siap manusianya atau pengendaranya baik sehat jasamani maupun rohani,” kata Dedi pada apel Gelar Pasukan Angkutan Lebaran 2017 di halaman gedung Sate Bandung, Selasa (13/6/2017).
Dedi menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan lalu lintas angkutan jalan dengan memasang rambu-rambu juga memperbaiki Penerangan Jalan Umum (PJU) yang berada di jalan provinsi.
“Alhamdulillah kemarin di Garut sudah tersambung 40 titik dan kita sudah bekerja sama dengan PLN dalam rangka persiapan mudik lebaran ini,” paparnya.
Dedi menjelaskan di wilayah Jawa Barat ada 3 lintasan yang akan digunakan dalam angkutan mudik lebaran, di antaranya lintasan utara, tengah dan selatan yang terdapat simpul-simpul kemacetan.
“Yang pertama simpul kemacetannya tambatan samping yaitu keberadaan pasar tumpah, SPBU dan Restoran,” ujarnya.
Menurut Dedi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Jabar untuk mengatasi titik-titik simpul kemacetan dengan melakukan kanalisasi.
“Apalagi di jalan arteri nasional, itu kan bisa belok kanan yang menyebabkan kemacetan. Makanya kita akan pasang barier dan sebagainya yang semuanya termasuk ke dalam program kanalisasai,” ungkapnya
Sedangkan untuk jalur tengah dan selatan, dikatakan Dedi, kedua jalur itu memiliki hambatan samping. Berdasarkan data tahun 2016 terjadi kemacetan yang tinggi di jalur tersebut. Hampir 35 persen yang didominasi angkutan barang.
“Berdasarkan Peraturan Menteri, pada pada H-7 dan H+7 angkutan barang jenis tambang dan kuari seperti truk engangkut pasir dan batu tidak boleh melintas di jalur itu,” ujarnya.
Sementara Pada H-4 dan H+3 kendaraan yang tidak boleh melintas yaitu kendaraan bersumbu 3 atau berkapasitas tidak lebih dari 14 ribu kg.
“Kami menghimbau di H-7 dan H+7 untuk tidak melintas di wilayah Jabar,” tegasnya.
Dedi menambahkan Dishub jabar juga akan menyiapkan kantong parkir guna mengantisipasi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
“Contohnya tadi saya menuju Jakarta ada beberapa titik simpul kemacetan yang barier di bahu jalan dari KM 4 sampai KM 11. Nah ini kita akan koordinasikan karena masih ada waktu. Apakah nanti akan digeser dulu sehingga kalau ada kecelakaan kendaraannya bisa ditepikan dulu,”pungkasnya. (Hilda)
Komentar