INILAHONLINE.COM, BOGOR
HUT ke-74 PMI di Lapangan Sempur, Minggu (29/9/2019) dijadikan momen untuk menyebar darah pendonor ke semua penderita penyakit di Kota Bogor. “Bukan hanya penderita Thalassemia, darah pendonor yang dihimpun hari ini disebar ke seluruh penderita penyakit yang membutuhkan di Kota Bogor. Selanjutnya bagi yang sudah donor bisa menjadi anggota PDDI melalui @perhimpunandonordarahindonesia atau WA 083819940569,” tandas Dicky Ramadhani, Ketua PDDI Cabang Kota Bogor ketika dikonfirmasi, Minggu (29/9/2019).

Untuk darah yang didonorkan, keluarga dan pasien rumahsakit di Kota Bogor, lanjut Dicky, dapat menghubungi PDDI atau UTD PMI Kota Bogor.
“Pengurus PDDI yang sudah berdiri sejak 20 September 1978 dengan sepenuh hati akan melayani informasi kebutuhan darah pasien. Karena organisasi ini didirikan untuk menghimpun relawan donor darah tanpa membedakan suku, agama, ras, dan antar golongan. PDDI didirikan untuk membangkitkan minat masyarakat secara sukarela demi kemanusiaan,” ungkap Dicky.
Darah pendonor terkumpul hingga pukul 10.00 WIB sebanyak 60 labu dari 80 pendonor. “Hingga siang hari pendonor pasti bertambah, tetapi ada yang gagal donor dikarenakan Haemoglobin yang kurang, tensinya tinggi, dan juga faktor lain,” jelasnya.

Sementara itu, di tempat yang sama, Ketua PMI Kota Bogor, Edgar Suratman mengatakan, selain donor darah dan pengobatan gratis, rangkaian acara HUT ke-74 PMI diisi dengan pembinaan relawan, Diklat KSR, orientasi staf seputar kepalangmerahan, pembinaan PMR mula, madya, dan wira.
Pada prosesi HUT PMI ke-74 di Lapangan Sempur, Komunitas Oksigen (O2) yang dimotori oleh M Fikri Jaelani, Gina Amandani, Angel Wijaya, Rianti Apriliani, dan Joachim Andreas, didampingi Pembinanya, Nahar Suparman melakukan aksi pungut sampah dan menyadarkan masyarakat tentang buang sampah di tempatnya bersama ratusan pelajar. “Kami sebagai relawan sangat senang bisa berbagi kepedulian sesama dengan PMI dan PDDI hari ini. Selanjutnya siapa saja yang ingin bergabung bisa WA ke 083819940569,” ungkap Jaelani.

Terkait penerima darah dari kalangan penderita Thalassemia di Kota Bogor, Ketua Perhimpunan Orangtua Penderita Thalassemia Indonesia (POPTI) Cabang Kota Bogor, Herna Yuniarti menyatakan bahwa penderita Thalassemia mendapatkan perhatian khusus, karena transfusi darah dilakukan seumur hidupnya.
Pencegahan Thalassemia, menurut Herna, dilakukan dengan screening, sasarannya usia dini sampai pranikah. “Kalau bisa bagi usia pranikah yang dicek dua-duanya. Kebetulan tanggal 8 Oktober 2019 akan diadakan sosialisasi Thalassemia di Prodia Bogor,” ungkapnya.
Menurut Herna, sosialisasi bagi usia pranikah bekerjasama dengan Kementerian Agama dan KUA, sedangkan bagi usia dini screening Thalassemia bekerjasama dengan Dinas Pendidikan melalui PAUD/TK. “Dari screening PAUD/TK itu peserta didik bisa ketahuan pembawa sifat Thalassemia atau bukan,” tandasnya.

Penderita Thalassemia, Sidik Maulana (33) yang hadir di acara HUT ke-74 PMI memotivasi pasien Thalassemia agar tetap semangat menjalani hidup dan menganggap penyakit ini sebagai teman. “Penderita Thalassemia ketika ngedrop biasanya lemas, nafsu makan berkurang, dan harus segera melakukan transfusi darah. Yang penting jadikan Thalassemia sebagai teman, bukan musuh dalam hidup ini,” tandasnya. “Marilah kita bersatu tanpa membedakan ras, agama, sukubangsa buat membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan,” tambah Nahar Suparman, Humas PDDI, menegaskan.
(Cheyne Amandha Miranda)
Komentar