INILAHONLINE.COM, BOGOR – Master Plan GOR Pajajaran sedang direvisi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor. Pasalnya, di Master Plan Gor Pajajaran sebelumnya tribun penonton jumlahnya dibawah 10 ribu, sedangkan untuk mengajukan bantuan anggaran ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) standarisasinya tribun penonton harus mencapai 30 ribu, seperti Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor.
“Kami dapat masukkan kalau tribunnya dibawah 30 ribu penonton susah tembus ke pusat. Makanya tahun ini sedang kami revisi master plan-nya,” ujar Kepala Dispora Kota Bogor, Eko Prabowo saat ditemui di kantornya, jalan Pemuda, Kota Bogor, Senin (23/4/2018)
Ia mengatakan, revitalisasi GOR Pajajaran ini sebenarnya sudah sangat mendesak mengingat beberapa fasilitas semakin rawan karena umurnya sudah terlalu tua. Maka setelah Master Plan selesai direvisi, pihaknya akan kembali berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dan Kemenpora untuk mencari peluang mendapatkan bantuan anggaran.
“Kalau dari kami tidak mungkin sebab Dispora tahun ini hanya mendapatkan anggaran Rp. 4,8 Miliar. Untuk biaya pemeliharaan saja harus benar-benar berpikir keras membaginya,” katanya.
Eko menuturkan, untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tipe A seperti Dispora, anggaran Rp. 4,8 Miliar tidak mencukupi. Padahal, Dispora merupakan OPD incomer yang ditarget memperolah pendapatan Rp. 1 Miliar sampai Rp 1,2 Miliar pertahun. Sehingga dirinya sangat berharap anggaran Dispora dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan Dispora, yakni sekitar Rp, 19-20 Miliar.
“Kalau anggarannya segitu Dispora bisa berkreasi dan akan banyak ajang kejuaraan untuk pemudanya dan bisa sedikit demi sedikit memperbaiki fasilitas,” jelasnya.
Kedepan ia memimpikan GOR Pajajaran menjadi pusat Sport Tourism dan pusat kegiatan kepemudaan dengan fasilitasnya yang layak dan memadai. Namun, sebelum itu ia ingin lebih dahulu aset seluas 9 hektar ini dapat dipagari dengan pagar modern yang pintunya bisa dibuka dan ditutup secara otomatis.
“Sekarang ini GOR Pajajaran benar-benar terbuka hingga kami meminta bantuan pedagang untuk ikut siskamling,” ujarnya. (Agha Dwi Rizkianto)
Komentar