Forum Komunikasi Masyarakat Sepaku Berkomitmen Menjaga dan Mendukung Pembangunan IKN Nusantara

Berita, Daerah88 Dilihat

INILAHONLINE.COM, PENAJAM PASER UTARA — Setelah Pemerintah Pusat mensahkan undang-undang kepindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur, artinya keberadaannya di Kabupaten Penajam Paser Utara juga diantara Kutai Kartanegara telah dinyatakan secara resmi.

Menurut Tokoh Masyarakat Adat Paser/Ketua FKMS, H. Supian Noor, hal tersebut menjadi berkah bagi seluruh masyarakat Kaltim khususnya PPU. Dan sebagian besar penduduk lokal tentunya menerima pembangunan IKN Nusantara sekarang.

H. Tewe sapaan karibnya mengatakan, untuk menyambut penyelesaian pembangunan IKN, masyarakat lokal tengah menyiapkan secara menyeluruh, baik budaya, teknologi dan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Karena ini merupakan loncatan yang besar bagi kami, terutama terkait sumber daya,” ungkap H. Tewe, Rabu (8/2/2023).

Meski begitu, H. Tewe mengaku pasti juga ada keterbatasan, sehingga untuk mengatasi itu harus ada tindakan, seperti mengadakan pelatihan dan lainnya guna mengejar ketertinggalan.

“Pembangunan IKN saat itu bukan hanya bersifat lokal tapi dunia, artinya semua dan siapapun berhak masuk ke sana. Kami sebagai masyarakat lokal harus diberi perhatian yang khusus, baik pelatihan dan segala macamnya,” harapnya.

Langkah-langkah yang dilakukan, pihaknya menghimpun baik itu masyarakat adat sendiri maupun lokal yang telah bermukim lama di Sepaku, dan telah membentuk suatu forum yaitu Forum Kesepakatan Masyarakat Sepaku (FKMS).

Dijelaskannya, Forum tersebut dibentuk bersama sebagai tempat berdiskusi, baik masalah sosial kemasyarakatkan, pertanahan, ekonomi dan ketenagakerjaan.

“Kami bersepakat membentuk Forum ini. Dan inilah yang menjadi jembatan menghubungkan kami dengan seluruh stakeholder yang ada khususnya di Kecamatan Sepaku baik dengan Pemerintahan Daerah maupun Pemerintahan IKN ke depan,” akunya.

“Dari langkah-langkah yang kami lakukan tadi ada suatu harapan yang terbentuk dari hasil diskusi kami, yakni hasil pemikiran-pemikiran kami bahwa kedepan apa saja yang harus kami dapatkan, juga kami raih atau harapan-harapan itu termasuk sumber daya manusia, pemberdayaan ekonomi, masalah ketenagakerjaan, budaya segala macam, ini menjadi perhatian khusus,” sambungnya.

Berbicara otonomi khusus, di tempat supaya masyarakat lokal bisa bersaing dengan dunia luar, karena dengan loncatan-loncatan tadi perbandingannya sangat jauh. Oleh karenanya, pihaknya meminta dan mengharapkan agar ada perhatian atau otonomi khusus untuk masyarakat setempat baik dari segi aturan, perhatian finansial, atau dukungan-dukungan finansial.

“Kemudian bentuk-bentuk yang lain seperti pelatihan atau pembekalan-pembekalan agar kami bisa bersaing secara sehat dan profesional,” pintanya.

H. Tewe menambahkan, seiring berjalannya IKN, pembangunan itu harus tuntas. Ditegaskannya, dari awal ia bersama masyarakat setempat maupun dari pihak manapun berkomitmen untuk menjaga atau mendukung terhadap pembangunan Ibu Kota baru tersebut agar terlaksana dengan baik.

“Artinya entah itu konflik masyarakat, konflik sosial ekonomi segala macam dapat teratasi dengan baik, akhirnya semua dukungan, dari semua lini, Insya Allah akan sampai tuntas pembangunan IKN, Kita akan bersama-sama untuk mendukung itu,” pungkasnya.(Syaiful)

banner 521x10

Komentar