Gunawan Witjaksana, Perkembangan Teknologi Komunikasi Berpengaruh Terhadap Perkembangan Media Massa

Daerah, Pendidikan515 Dilihat

InilahOnline.com (Semarang-Jateng) – Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat ini, ternyata berpengaruh terhadap pesatnya perkembangan perangkat penerimanya. Namun berbagai peralatan yang semakin canggih ini dalam penggunaan dan pemanfaatnnya, sesuai dengan pesatnya perkembangan serta penggunaan internet sebagai media maya yang diakui keberadaannya sebagai media massa.

”Sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi tersebut, maka setiap orang, kelompok serta lembaga makin menyadari perkembangan fungsi komunikasi,”kata Gunawan Witjaksana Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang dalam releasenya yang diterima Inilahonline.com di Semarang, Senin (11/12/2017).

Menurut dia, bila sebelumnya internet, utamanya fitur-fitur sosialnya seperti face book, Instagram dan sebagainya dianggap sebagai media komunikasi antar pribadi, sekarang ini pemanfaatannya berkembang dengan berbagai kreasi yang lebih dikenal media sosial.

”Pemanfaatannya cukup besar mulai dari komunikasi antar probadi, kelompok atau group, bisnis. Bahkan ada yang bersifat negatif seperti menyebar ujaran kebencian, perekrutan anggota teroris serta penyebaran berita hoax yang meresahkan,”paparnya.

Namun demikian, menurutnya, saking makin pentingnya kemampuan serta manfaat komunikasi ini, maka setiap orang, kelompok serta lembaga berupaya mengomunikasikan diri. Bahkan berbagai produk yang dihasilkan bisa dipublikasikan semaksimal mungkin.

Gunawan Witjaksana Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang

”Tidak ketinggalan para elit politisi serta orang yang ingin masuk dalam dunia politik, untuk meraih kekuasaan baik legislatif maupun eksekutif terus melakukan komunikasi melalui media massa serta akun pribadinya,”ungkapnya.

Semua apa yang dilakukan tersebut, lanjut Gunawan, mempunyai tujuan agar mereka dikenal masyarakat, makin populer sehingga apa yang diinginkan bisa tercapai. ”Jadi mereka beranggapan berkomunikasi lewat media massa bermanfaat bagi kepentingan mereka,”ujarnya.

Dijelaskan, pengelola media massa konvensional baik media cetak maupun elekronik sekarang ini beramai-ramai memanfaatkan internet dalam mendisversikan medianya, sehingga di dunia online juga diramaikan dengan koran serta majalah online.

”Hanya berdasarkan pengamatan sekarang ini kaum muda lebih dekat dengan mobile communication, sehingga rendahnya minat baca di koran karena lebih banyak mengakses media massa online,”tuturnya.

Kendati demikian menurutnya, pemanfaatan internet pasti ada keterbatasan dalam jangkauannya, baik melalui gelombang VHF dan UHV menjadi tidak terbatas dengan memanfaatkan radio atau television streaming, Youtube, facebook dan instagram dengan berbagai fiturnya.

”Jadi ada dampak lain bagi media massa online yang terus bermunculan, baik dari pengelolaannya sampai bentuk tanggug jawabnya. Inilah yang muncul serta menyulitkan lembaga Dewan Pers untuk menindaknya,”katanya.

Terkait masalah tersebut maka pengelola Sekolah Tinggi Ilmu Komuniasi (STIKOM) Semarang, menyiapkan para lulusannya untuk siap membekalinya dengan berbagai teori, atau sebaliknya akan merubah mindset dengan memanfaatkan berbagai media, sehingga mampu mengomunikasikan secara komunikatif terhadap khlayak.

”Melihat kenyataan ini, maka alumni pendidikan komunikasi telah bekerja sesuai dengan bidangnya yaitu mampu menjadi perencana, penganalisis komunikasi di berbagai media,”ujar Gunawan.

STIKOM Semarang yang mempunyai jurusan seperti jurnalistik, public relation, periklanan dan media komunikasi, Kamis 14 Desember 2017 akan melakukan Wisuda ke-36 yang diikuti 50 orang di Hotel Aston.

”Sampai hari ini STIKOM Semarang berhasil meluluskan sebanyak 1.755 sarjana, yang telah bekerja sesuai bidangnya,”paparnya.(Suparman)

banner 521x10

Komentar