Hadapi Mudik Lebaran, Polda Jateng Gelar Pasukan Operasi Ketupat di Tol Fungsional Batang

INILAHONLINE.COM, BATANG – Kepolisian Daerah Jawa Tengah melakukan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat di Tol Fungsional Kabupaten Batang. Apel yang diikuti dari berbagai satuan itu, juga diikuti oleh jajaran instansi lain.

”Dalam mudik lebaran kali Polda Jateng memprediksi terjadi pada 8-9 Juni 2018. Oleh karena itu, Polda Jateng akan melakukan persiapan sedini mungkin, untuk mengantisipasi terhadap potensi kerawanan,”ujar Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat di Tol Fungsional Gringsing Kabupaten Batang, Rabu (6/6).

Menurut Kapolda, selain mempersiapkan jajaranya guna kelancaran arus mudik, terdapat tiga potensi kerawanan yang menjadi fokus dalam operasi ketupat. Adapun potensi kerawanan pertama adalah stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan.

”Hanya tahun 2017 secara umum stabilitas harga pangan dapat terjaga dan tidak terjadi kelangkaan bahan pangan. Hal tersebut dapat diwujudkan berkat kerjasama dari semua instansi terkait, maupun Satgas Pangan Polri,”katanya.

Dalam kerawanan kedua, lanjut Kapolda, permasalahan kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik. Meki hasil survey jalan yang dilaksanakan oleh Korlantas Polri bersama Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Kesehatan, maupun Dinas Jasa Marga, dan Pertamina, mendapati sekurangnya terdapat enam lokasi rawan macet pada jalur utama mudik lebaran.

”Dengan hal tersebut, pihaknya memberikan penekanan kepada seluruh personel terutama pada titik rawan macet dan titik rawan kecelakaan, agar benar-benar melakukan pemantauan secara cermat,”pintanya.

Kapolda menegaskan, dalam operasi ketupat ini pihaknya mengoptimalkan pelayanan pada 3.097 Pos Pengamanan, 1.112 Pos Pelayanan, 7 Pos Terpadu, dan 12 Pos Check Point yang tergelar selama penyelenggaraan operasi.

“Dalam pootensi kerawanan ketiga yang juga harus diantisipasi, adalah potensi bencana alam dan gangguan kamtibmas lainnya, seperti curat, curas, curanmor, copet, pencurian rumah kosong, begal, dan hipnotis.”paparnya.

Untuk itu, Kapolda menyarankan, para Kasatwil diharapkan dapat mengambil langkah preventif yang diperlukan sehingga bisa menekan potensi yang ada.

”Kami juga berharap, agar seluruh Kasatwil dapat terus menerus berkoordinasi dengan pihak Basarnas, BMKG, dan pihak terkait lainnya, dalam upaya mengantisipasi dan mewaspadai potensi bencana alam,”tegasnya.

Tekait potensi kerawanan keempat adalah, ancaman tindak pidana terorisme. Oleh karena itu, Kepolisian Jawa Tengah tetap siaga penuh ditempat-tempat keramaian tempat berkumpulnya masyarakat yang kini sedang menikmati berbelanja di Mall dan lain sebagainya.

“Guna mengantisipasi potensi aksi terorisme, saya menekankan kepada seluruh Kasatwil untuk terus meningkatkan kegiatan deteksi intelijen, yang diimbangi dengan upaya penegakan hukum secara tegas (preemtif strike), melalui optimalisasi peran Satgas Anti Teoro,”tandasnya.(Suparman)

banner 521x10

Komentar