HML Trisakti Jakarta Gelar Seminar Terkait Tol Laut

INILAHONLINE.COM, JAKARTA – Menurut rencana Himpunan Mahasiswa Laut (HML) Sekolah Tinggi Manajemen Transport (STMT) Trisakti Jakarta akan menggelar Seminar terkait Tol Laut dengan tema “Optimalisasi Program Tol Laut Sebagai Penunjang Keberhasilan Dalam Pendistribusian Barang Guna Meningkatkan Perekonomian Wilayah Daerah Terpencil, Terluar, Tertinggal dan Pedalaman (3 TP) ”, pada tanggal 3 Mei 2018 mendatang di Jakarta.

Menurut Ketua HML STMT Trisakti Jakarta, Antonius Rajabana Tarigan, kegiatan seminar terkait tol laut ini merupakan program kerja 2018 kepengurusan dan hasil rapat Badan Pengurus Harian HML yang kita selenggarakan yang rencananya akan mengundang berbagai pihak yang berkompeten diantaranya, Kementrian Perhubungan (Kemenhub), PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI), Indonesian National Shipowners’ Association (INSA), Pengamat Ekonomi serta para ahli yang berkompeten.

Dengan diselenggarakannya kegiatan seminar ini, pihaknya ingin menghasilkan sumbang saran dari akademisi dan para ahli sebagai nara sumber untuk menambah wawasan kami mahsiswa yang berada dalam STMT Trisakti Jakarta, serta untuk mendukung dan mensukseskan program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai Maritim Poros Dunia.

“Selain itu, diharapkan penyelenggaraan seminar tersebut bertujuan dapat memberikan sumbang saran dalam pembangunan kembali budaya maritim Indonesia. Karena sebagai negara yang terdiri atas 17 ribu pulau, bangsa Indonesia harus menyadari dan melihat dirinya sebagai bangsa yang identitasnya, kemakmurannya, dan masa depannya, sangat ditentukan oleh bagaimana kita mengelola samudera,” ujar Antonio.

Lebih lanjut dikatakan, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, kita memiliki potensi besar menjadi poros maritim dunia. Poros maritim merupakan sebuah gagasan strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektifitas antar pulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta fokus pada keamanan maritim.

Sementara itu, menurut salah seorang dosen Ilmu Pelayaran STMT Trisakti Jakarta, Capt. Sjahrial Nasution, Dipl, MS, MBA mengatakan, akselerasi konektivitas antar pulau adalah langkah nyata kehadiran Negara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Keterhubungan ini tercermin dalam program Tol Laut. Saat ini, sejumlah kapal yang sudah menghubungkan Wilayah Indonesia bagian barat dan timur, telah beroperasi sejumlah armada kapal khusus pengangkut penumpang, hewan ternak, Bahan Bakar Minyak (BBM), serta barang-barang kebutuhan lainnya untuk diangkut dan didistribusikan ke sejumlah wilayah daerah di seluruh dunia.

“Selain untuk mengurangi pendistribusian barang-barang impor, konektivitas yang tercipta dari program Tol Laut akan dapat menekan harga barang di pasaran. Di sisi lain juga meningkatkan keinginan masyarakat daerah untuk lebih produktif dalam usaha menjalankan berbagai usaha, sehingga meningkatkan perputaran roda perekonomian daerah. Berjalannya aktivitas armada Tol Laut pengangkut barang dapat menciptakan banyak dampak positif. Salah satu dampak itu adalah mengurangi kesenjangan harga komoditas antar daerah dan mendorong perkembangan berbagai sektor penunjang kemandirian masyarakat karena adanya akselerasi konektivitas antar pulau,” paparnya.

Sjahrial yang juga mantan Nahkoda Pelayaran International tersebut juga mengatakan, bahwa konektivitas antar pulau sangat penting dalam mempermudah aktivitas manusia di daerah atau provinsi yang harus mempergunakan moda transportasi laut sebagai penunjangnya. Sebelumnya, moda transportasi hanya menggunakan perahu-perahu motor kecil yang tingkat keselamatannya tidak memadai dan harganya cukup tinggi. Aktivitas pedagang kecil pun menjadi lebih mudah dengan adanya kapal-kapal perintis yang telah beroperasi. Selain lebih cepat dalam penyeberangan, harga tiket juga lebih murah, sehingga para pedagang dapat lebih meningkatkan laba penjualan dari dampak tersebut.

“Upaya Pemerintah dalam menegaskan kembali Indonesia sebagai bangsa maritim, salah satunya memang melalui Tol Laut. Pemerintah terus meningkatkan pembangunan segala bentuk kebutuhan transportasi laut seperti akselerasi pembangunan setiap pelabuhan dan fasilitasnya serta pengadaan kapal-kapal perintis dengan tiket yang disubsidi Pemerintah. Diharapkan dalam waktu cepat dapat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang stabil dan terjangkau oleh masyarakat setempat,” jelasnya

Pelabuhan-pelabuhan yang telah diresmikan oleh Presiden Jokowi, memiliki fasilitas yang cukup memadai diantaranya dilengkapi dengan tempat penampungan yang cukup besar. Para nelayan pun dapat lebih meningkatkan hasil laut, karena memiliki tempat penampungan untuk hasil tangkapannya. Selain itu luas pelabuhan juga memadai, membuat para pelaku usaha antusias menggunakan pelabuhan-pelabuhan tersebut dalam aktivitas bongkar muat barang

Pembangunan infrastruktur yang memadai membuat masyarakat di daerah akan lebih tertarik membangun usaha sehingga dapat menyerap banyak tenaga kerja daerah. Hasil-hasil produksi pun tidak hanya menjadi komoditas antar daerah di Indonesia, diharapkan juga bisa menjadi komoditas ekspor.

“Dalam kerangka Indonesia sentris, melalui Tol Laut, Pemerintah telah mewujudkan apa yang pernah disampaikan saat kampanye terkait Trisakti Bung Karno yaitu menciptakan Bangsa yang mandiri dan tidak melupakan budaya sebagai kepribadian dan jati diri”, imbuhnya.

Lebih lanjut Sjahrial mengungkapkan, bahwa saat ini Indonesia bertekad menjadi sebagai negara poros maritim dunia. Karena bagi Indonesia, khususnya di Asia Timur berperan penting bagi keamanan, stabilitas, dan kemakmuran ekonomi di kawasan. Sebuah trasformasi besar sedang terjadi di abad ke-21 ini. Pusat gravitasi geo-ekonomi dan geo-politik dunia sedang bergeser dari Barat ke Asia Timur. Negara-negara Asia sedang bangkit. Momentum ini, akan sangat baik dalam menunjang cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia.

“Untuk menjadi sebuah negara maritim, maka infrastrukur antar pulau dan sepanjang pantai di setiap pulau merupakan hal yang harus dibangun dan dikembangkan. Jalan antarpulau ini harus benar-benar dapat direalisasikan untuk mempercepat transportasi antar pulau di Indonesia,” pungkasnya.

Steering Commite Seminar, Agha Dwi Rizkianto kepada wartawan menjelaskan, kegiatan seminar yang digelar HML Trisakti Jakarta ini pesertanya adalah oleh para mahsiswa STMT jurusan laut khusunya, dan mahasiswa STMT pada umunya serta dari umum.

“Untuk menyukseskan penyelenggaraan kegiatan seminar ini, Panitia Seminar juga akan menggandeng sejumlah pihak sebagai sponsorship baik dari instansi atau lembaga pemerintah maupun pihak pihak perusahaan swasta,” ujarnya. (Piya Hadi)

banner 521x10

Komentar