HPN 2018 di Padang, Presiden Ingin Pers Indonesia Tetap Menjadi Pilar Pembawa Kebenaran

Daerah, Nasional484 Dilihat

InilahOnline.com (Jakarta) – Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo menghadiri Puncak Peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2018 yang dihelat di Danau Cimpago, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat.

“Pers Indonesia harus terus menjadi pembawa kebenaran, fakta dan keadilan di masyarakat. Karena di era majunya teknologi ini, media semakin ekstrim bahkan media massa akan terus digeser oleh media digital dan media sosial,” kata Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2018 di Padang, Sumatera Barat, Jum’at (9/2/2018).

Presiden mengatakan bahwa pers adalah pilar penyampai informasi yang paling terpercaya.

“Media massa, media pers yang kita kenal sebagai pilar keempat demokrasi yang dianggap sulit bersaing dengan media sosial dan digital, tetapi saya percaya di era bersaingnya informasi, bersaingnya teknologi, pers makin dibutuhkan untuk pilar penegak penyampai kebenaran”, kata Presiden sebagaimana disampaikan dalam siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Pada kesempatan tersebut, Presiden mengajak satu wartawan asal Surabaya, Muhuhamad Yusri untuk beradegan seolah-olah Presiden menjadi wartawan. Presiden mengawali wawancara dengan pertanyaan yang gampang, sampai pertanyaan yang membuat Muhamad Yusri kebingungan.

Presiden Joko Widodo bersama menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebelum menghadiri Puncak Peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2018 yang dihelat di Danau Cimpago, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat.

“Saya sering didatangi wartawan dan saya belum siap, oleh sebab itu pada kesempatan kali ini saya minta Pak Yusri jadi presiden dan saya jadi wartawan”, ucap Presiden.

Presiden juga mendukung kemajuan pers Indonesia guna membangun narasi budaya baru, memotret masyarakat yang bergerak semakin ke depan, semakin cepat dan efisien.

“Pers makin diperlukan untuk turut membangun narasi-narasi kebudayaan baru, membangun narasi peradaban baru, memotret masyarakat yang bergerak semakin cepat dan semakin efisien yang sekarang melahirkan era revolusi industri 4.0 yang berbasis kepada digitalisasi, kekuatan komputasi, dan analitik data,” kata Presiden.

“Sekali lagi pers dibutuhkan untuk turut membangun narasi budaya baru, narasi peradaban baru,” tegas Presiden.

Namun Presiden tetap meminta para insan Pers Indonesia untuk tetap melahirkan banyak inovasi baru yang harus segera kita ketahui dan kita pahami agar tidak tertinggal di zaman teknologi ini. (Mohammad Iqbal)

banner 521x10

Komentar