InilahOnline.com (Kota Bogor) – Calon Wali Kota Bogor dari Partai Keadilan Sosial (PKS) Haji Najamudin menjanjikan, jika nanti dirinya terpilih menjadi Wali Kota Bogor akan memberikan bea siswa kepada mahasiswa dari kekuarga miskin.
Najamudin juga mamastikan semua sekolah gratis, tak terkecuali SMA maupun SMK. Walaupun SMA dan SMK dikelola oleh Pemerintah Provinsi dirinya akan membantu, artinya jika ada yang tidak terakomodir oleh Provinsi dirinya yang akan membantu.
“Nanti akan kita lihat Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) dan disitu akan terlihat apa saja yang tidak terakomodir oleh sekolah,” jelas Najamudin.
Tak hanya itu, kata Najamudin, pihaknya akan memprogramkan baca tulis Al Qur’an. Jadi lulusan SD atau MI diwajibkan bisa membaca dan menulis Al Qur’an minimal hafal Juz Amma.
Oleh karena itu guru-guru ngaji di wilayah RT, RW dan Kelurahan akan diberikan insentif minimal Rp500 ribu/bulan. “Kalau guru ngaji sekarang hanya mendapat insentif Rp50 ribu. InsyaAllah nanti akan kita berikan Rp500 ribu/bulannya,” janjinya.
Disamping itu, Najamudin juga akan memberikan uang duka kepada warga Kota Bogor yang meninggal dunia. Disini peran RT, dan RW yang harus pro aktif menyampaikan laporan kematian. Juga pro aktif menyampaikan kelahiran warganya. “Tentunya bagi RT dan RW yang aktif menyampaikan laporan kematian dan kelahiran akan kita diberikan reward,” ucapnya.
Selain itu, sambungnya, Biaya Operasional (BOP), RT, RW dan LPM akan ditingkatkan minimal bisa naik 100 persen dari BOP yang sekarang sudah diterima.
Intinya, lanjut Najamudin, pihaknya akan mempriortaskan program dasar seperti pendidikan, kesehatan dan kemiskinan. Tapi, bukan berarti mengabaikan program-program lainnya seperti infrastruktur, kemacetan dan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL).
“Untuk kesehatan, kita akan pastikan tidak ada warga yang tidak bisa berobat karena terbentur oleh ekonomi. Jika ada warga yang tidak tercover oleh BPJS, kita yang akan menanggung semua biaya berobat di semua rumah sakit, ” kata Najamudin.
Selanjutnya, kata dia, program Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) akan lebih menyentuh kepada warga miskin. Makanya kedepan nanti pendataan RTLH di wilayah Kelurahan harus betul-betul tepat sasaran,” tegas Kang Naja sapaan akrabnya.
Najamudin berkeyakinan, jika melihat APBD Kota Bogor Rp 2,1 Triliun, program-program yang dijanjikannya bisa terealisasi. “Saya tidak ingin mengumbar janji yang tidak realistis, sehingga pada akhirnya nanti tidak bisa terealisasikan,” pungkasnya. (Iqbal)
Komentar