INILAHONLINE.COM, BOGOR — Gubernur Jawa Barat terpilih periode 2025-2030 yang dalam waktu dekat akan dilantik, Dedi Mulyadi, menegaskan melarang seluruh sekolah di wilayah Jawa Barat melakukan pungutan dalam berbagai kegiatan termasuk study tour dan renang.
Pernyataan Gubernur terpilih Dedi Mulyadi disampaikan melalui akun Instagram resminya @dedimulyadi71 beberapa waktu lalu.
Dedi Mulyadi menegaskan, sekolah di wilayah Jawa Barat tidak boleh menjadi ladang untuk melakukan proses transaksi perdagangan atau market place yang dapat menimbulkan kecurigaan dan berdampak tekanan psikologis bagi para guru.
“Sekolah tidak boleh jual buku, sekolah tidak boleh lagi jual LKS, sekolah tidak boleh lagi jual seragam, dan berbagai kegiatan lainnya,” ungkap KDM atau Bapak Aing sapaan akrabnya.
Selain itu, KDM juga melarang sekolah melakukan kegiatan Study Tour dan renang dengan dalih masuk dalam kurikulum.
“Sekolah tidak boleh menyelenggarakan kegiatan Study Tour yang di dalamnya ada pungutan, termasuk kegiatan-kegiatan seperti renang dan sejenisnya yang di dalamnya ada pungutan pada siswa,” kata KDM.
Lebih lanjut, mantan Bupati Purwakarta ini juga mengungkapkan bahwa anggaran bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan difokuskan pada pembiayaan kegiatan ekstrakurikuler dan kebutuhan mendesak lainnya di sekolah.
“Kami akan mengalokasikan anggaran bantuan provinsi agar sekolah dapat membiayai kegiatan ekstrakurikuler dan kebutuhan lain yang muncul secara tiba-tiba. Bukan kegiatan-kegiatan dengan tujuan-tujuan lain. Tujuannya adalah agar para guru bisa mengajar dengan tenang dan fokus mencerdaskan rakyat Jawa Barat,” jelasnya.(M. Iqbal)
Komentar