Kecurangan dan Persoalan Daya Tampung di Sekolah Negeri Masih Jadi Momok Saat PPDB

INILAHONLINE.COM, BOGOR — PPDB jenjang SMA/SMK menjadi sorotan di Kota Bogor beberapa waktu lalu. Sejumlah warga ramai mengeluhkan temuan dugaan kecurangan.

Indikasi kecurangan itu meliputi pindah Kartu Keluarga (KK) hingga dugaan manipulasi titik koordinat.

Tidak hanya itu, persoalan kurangnya daya tampung di sekolah negeri. Hal ini terjadi karena animo masyarakat ke sekolah negeri cukup tinggi sementara daya tampung sekolah negeri terbatas.

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah II Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Asep Sudarsono mengaku selalu berusaha sesuai dengan aturan yang berlaku, hanya saja permasalahan adalah animo masyarakat ke sekolah negeri cukup tinggi sementara daya tampung sekolah negeri terbatas.

“Permasalahannya adalah peserta didik tidak seimbang dengan ruang kelas (sekolah negeri) yang ada. Sekolah negeri yang ada saat ini hanya bisa menampung kurang lebih 40% dari yang mendaftar,” jelas Asep Sudarno, Kamis (30/11-2023)

Akan tetapi, dia menegaskan pihaknya telah menyiapkan sejumlah solusi. Dari menyiapkan kemungkinan menambah Ruang Kelas Baru (RKB) maupun Unit Sekolah Baru (USB).

“Saat ini kota Bogor sedang manambah satu USB yaitu SMAN 11 dan untuk sekolah yang ada juga bisa menambah RKB dengan catatan tidak melanggar aturan,” ungkapnya.

Menurutnya, RKB maupun USB dia akui beberapa wilayah memang masih kekurangan. Padahal PPDB berbasis zonasi erat kaitannya dengan ketersediaan infrastruktur tersebut.

Terkait kecurangan fenomena pindah KK dan menentukan titik koordinat, Asep mengatakan pihak sekolah tidak berwenang menentukan asli atau palsunya KK yang digunakan mendaftar oleh orang tua. Karena sekolah hanya bertugas verifikasi secara fisik saja.

“Saya berharap kedepan tidak ada lagi permasalahan PPDB. Tapi apabila masih ada permasalah PPDB yang sudah lewat dan datanya ada, bisa di laporkan ke Kantor KCD. Sekali lagi saya sebagai Kepala KCD mengajak kepada orang tua murid masyarakat, guru dan teman-teman media, agar sama-sama memajukan dunia pendidikan,” harap Asep (Kristian Budi Lukito)

banner 521x10

Komentar