INILAHONLINE.COM, BOGOR
Beberapa awak media mendatangi kediaman ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Kota Bogor. Mereka menanyakan perihal dugaan pungutan liar (pungli) yang di lakukan beberapa oknum Dinas di Kota Bogor, Kamis (25/10/2018).
Ketua PHRI Kota Bogor, dr Yuno Abeta Lahay mengatakan terkait banyaknya dugaan pungli yang sering dilakukan oleh oknum Dinas terhadap hotel dan restoran yang ada di Kota Bogor tersebut. Ia menyebutkan, bahwa permasalahan pungli sudah ada dari dahulu bahkan lebih parah dari sekarang ini.
“Sebelum ada tim saber pungli dan undang-undang mengenai saber pungli, banyak oknum dinas yang melakukan pungli kepada rekan-rekan yang tergabung di PHRI,” kata pria yang menjabat ketua PHRI sejak tahun 2017.
Terkait masalah oknum Dinas Perhubungan Kota Bogor yang diduga melakukan pungli terhadap salah satu hotel di Kota Bogor, Yuno menanggapi, tersebarnya berita oknum Dinas Perhubungan Kota Bogor adalah merupakan bentuk akumulasi kekecewaan pemilik hotel maupun restoran yang kerap kali diminta uang koordinasi akibatnya, pemilik atau manajemen hotel merasa terganggu oleh oknum tersebut.
“Menurut pandangan pribadi saya, ada kemungkinan pemilik hotel merasa terganggu dengan oknum tersebut, sampai akhirnya diberi pelajaran kepada oknum tersebut,” ungkapnya.
Diakuinya, tidak menutup kemungkinan para pemilik hotel maupun restoran yang lain ada yang dimintai uang koordinasi. Namun, kemungkinan menurut pihak pemilik hotel dan restoran masih dianggap wajar, maka pungli tersebut tidak banyak dipermasalahkan.
“Sampai saat ini masih ada Pungli, yang dilakukan oleh oknum-oknum yang merasa kurang dengan gajihnya, memang hal itu sangat disesalkan,” ujarnya.
Dirinya berharap, pemerintah Kota Bogor bisa segara menindak oknum-oknum yang sering melakukan pungli dengan memberikan sanksi yang tegas sehingga ada efek jera bagi oknum yang melakukan pungli.
“Saya berharap pemerintah daerah segera menyelesaikan kasus pungli tersebut, sehingga para pelaku bisnis bisa dengan nyaman melakukan bisnisnya di kota bogor ini,” harapnya.
Ia menambahkan, terkait dengan ramainya berita prostitusi online yang dibicarakan akhir-akhir ini yakni Hotel Bogor Valley, dirinya ingin mengklarifikasi bahwa kejadian adanya prostitusi online tersebut, bukanlah di Hotel Bogor Valley melainkan di Apartemen Bogor Valley.
“Jadi tolonglah saya mita kepada teman-teman media untuk memberitakan sesuai dengan faktanya, sehingga tidak menimbulkan hal negatif terhadap hotel-hotel yang ada di kota bogor ini,” pintanya.
(ian Lukito)
Komentar