Kusir Andong dan Pengayuh Becak Siap Terapkan Protokol Kesehatan di Borobudur

INILAHONLINE.COM, MAGELANG

Simulasi penerapan protokol kesehatan di objek wisata Candi Borobudur disambut baik sejumlah penyedia jasa transportasi tradisional. Mereka bahkan siap mengikuti penerapan protokol kesehatan new normal.

Supardi, pengayuh becak di sekitar Candi Borobudur, menyambut baik upaya penerapan protokol kesehatan dan rencana dibukanya wisata candi untuk umum. Ia sudah bersiap mengikuti aturan yang berlaku.

“Iya, saya senang kalau memang Candi Borobudur mau dibuka lagi. Saya sudah siap mengikuti aturan,” katanya, Rabu (10/6/2020) sambil memperlihatkan maskernya.

Selama wisata Candi Borobudur ditutup sejak 20 Maret 2020, pendapatannya sebagai pengayuh sepeda menurun drastis, bahkan hampir tidak ada pelanggan.

“Sepi, tidak ada pendapatan. Kalau wisata waktu masih buka, banyak wisatawan yang naik becak,” lanjutnya.

Hal serupa juga disampaikan Mitro, kusir andong kuda, yang hanya mengandalkan pelanggan wisatawan.

“Wah, sejak ditutup tidak ada yang naik dokar (andong) saya. Akhirnya tidak ada pendapatan. Untungnya istri bisa kerja lain,” ujarnya.

Mitro mengaku mendapat informasi telah dilakukan simulasi penerapan protokol kesehatan di Komplek Candi Borobudur, guna persiapan dibukanya kembali wisata andalan Jawa Tengah itu.

“Iya, Pak Ganjar datang. Semoga segera dibuka lagi,” imbuhnya.

Sebelum ada penutupan karena pandemi Covid-19, ia mampu mengumpulkan uang Rp 400 ribu tiap akhir pekan.

“Kalau hari raya malah lebih dari itu. Tapi setelah ditutup karena Corona tidak ada pendapatan. Saya kalau masker sudah punya,” tandas Mitro.

(Suparman)

banner 521x10

Komentar