INILAHONLINE.COM, SOLO – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menginatruksikan seluruh kader untuk memenangkan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng 2018. Ia meminta Jateng harus “merah” pada 27 Juni mendatang.
Mega berpidato dengan lantang selama satu jam di depan lebih dari 50 ribu massa PDIP. Stadion Manahan Solo memerah dalam Apel Siaga kader PDIP se Jateng pada Jumat (11/5).
“Juni adalah bulannya Bung Karno. 1 Juni lahirnya Pancasila, 6 Juni lahirnya Bung Karno dan 21 Juni meninggalnya beliau. Maka 27 Juni apakah saudaraku anak-anakku siap memerahkan Jawa Tengah?!,” tanyanya lantang.
Mega mengultimatum para pimpinan DPD, DPC, anggota dewan, serta bupati, dan walikota dari PDIP. Ia menyatakan tak segan-segan memberi hukuman berat jika mereka gagal menang.
“Awas kalau ndak menang pimpinan-pimpinan yang duduk-duduk ini tak sembelih kabeh, dewan yang di sini tak ganti. Siapa yang tempatnya kalah tak pecat pemimpine,” tegasnya.
Untuk menang mutlak di Jateng, jalan satu-satunya menurut Mega adalah bekerja keras. Ia tidak mau melihat struktur dan kader hanya berleha-leha. Sebab kompetisi di Pilgub Jateng menurutnya sangat krusial karena hanya dua pasangan calon alias head to head.
“Ini head to head lho. Jangan di sini (Stadion Manahan) saja ramai, taoi pulang dari sini tidur. Semua jangan tidur ya, jaga masing-masing, jaga TPS ya, jaga suara masing-masing ya.
Mantan Presiden RI itu juga sempat menyinggung peristiwa penyanderaan di Mako Brimob yang mengakibatkan lima polisi meninggal. Selain mengutuk aksi napi teroris, ia juga menyatakan bela sungkawa kepada keluarga korban.
Apel siaga puluhan ribu kader, lanjut Mega, sekaligus sebagai show off bahwa PDIP siap berdiri tegak mengamankan Pancasila dan NKRI. Pemilihan Jateng sebagai lokasi apel siaga juga menegaskan posisi provinsi ini sebagai kandang banteng sekaligus benteng penjaga Pancasila.
Mega mengaku sengaja berpidato dengan lantang agar suaranya keras terdengar hingga seantero Negeri.
“Sengaja saya bengok-bengok agar semua melihat, supaya Bali melihat, supaya Jatim melihat, Kalimantan, Papua, Aceh melihat seperti apa Jawa Tengah,” tegasnya.
Apel siaga dihadiri hampir seluruh petinggi DPP PDIP. Ketua DPP PDIP Puan Maharani berlaku sebagai inspektur apel. Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menjadi pimpinan apel. Ganjar Pranowo didaulat membacakan dedication of life yang dicetuskan Ir Soekarno.
Calon Wakil Gubernur Taj Yasin turut hadir dengan kostum khasnya, baju koko, sarung plus peci hitam. Sebelum mengakhiri pidatonya, Mega sempat meminta Ganjar dan Yasin berdiri di sampingnya.
Mega berpesan agar sisa masa kampanye yang hanya 47 hari lagi dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Empat puluh hari nggak lama lho, apalagi ada puasa, cepet itu. Bikin acara-acara di bulan Puasa, ikut tarawih di masyarakat ya,” kata Mega.
Dalam sambutannya, Puan Maharani menginstruksikan seluruh kader melaksanakan empat hal. Yakni selalu membumikan Pancasila, terjun langsung ke tengah masyarakat dan menyelesaikan masalah rakyat, serta menjaga persatuan sesama kader.
“Keempat, menangkan pilkada Jateng 2018, pilpres dan pileg 2019,” tandasnya. (Suparman)
Komentar