Merasa Hutang Budi Dua Kader PPP Mengembalikan Formulir Pendaftaran Bacagub PDIP

Politik491 Dilihat

InilahOnline.com (Semarang-Jateng) – Merasa berhutang budi dengan PDI Perjuangan dua kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendaftar atau mengembalikan formulir pendaftaran sebagai bacawagub ke DPD PDI Perjuangan Jateng. Kedua kader itu Bupati Jepara Ahmad Marzuki, dan mantan Wakil Bupati Blora yang juga Ketua DPC PPP Kabupaten Blora, Abu Nafi.

Marzuki datang membawa pendukungnya sekitar 950 orang yang menaiki 17 bus serta sejumlah kendaraan pribadi. Sesampainya di kantor DPD PDI Perjuangan, ditampilkan grup marching band, kelompok rebana, dan duta wisata Jepara.

Marzuki menjelaskan, alasan yang membuatnya mendaftar melalui PDI Perjuangan yaitu, dirinya telah didukung secara penuh oleh partai berlambang kepala banteng moncong putih itu dalam Pilkada Jepara 2017. Di sisi lain, saat ini ia telah menjabat bupati periode kedua.

Ia mengaku bahwa dirinya diminta Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryanto, untuk mendaftar melalui PDI Perjuangan, termasuk juga diperintah Ketua DPW PPP Jateng, Masrukhan Syamsurie.

“Saya diminta Ketua DPD PDI Perjuangan Pak Bambang Pacul (Bambang Wuryanto) untuk mengambil formulir. Kemudian saya komunikasikan dengan DPW PPP Jateng dan diperintah untuk mendaftar. Ini merupakan bentuk penghormatan PDI Perjuangan pada PPP,” jelasnya.

Sementara Abu Nafi datang didampingi sejumlah pengurus DPC PPP Blora. Ia mengaku, motivasinya mendaftar di PDI Perjuangan adalah karena sebagai bentuk balas budi. Sebab, ia merasa sudah dibantu PDI Perjuangan saat berkompetisi di Pilkada Blora 2015.

“Saya tidak akan pernah lupa, sebuah kehormatan yang diberikan pada saya meski belum saya tuntaskan tapi saya laksanakan,” ucapnya.

Penghormatan yang dimaksud adalah saat mencalonkan diri di Pilbup Blora, ia memeroleh rekomendasi dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri. Padahal, dirinya adalah Ketua DPC PPP Blora.

“Saya adalah Ketua DPC PPP, waktu itu PPP tidak jelas (ada konflik internal di pusat-Red). Ketika saya datang ke PDIP dengan segala keterbatasan, malah rekom turun ke saya. Itu di luar kehendak saya, saya malah bingung waktu itu,” paparnya.

Abu Nafi tak memedulikan perkataan orang yang mengungkapkan saat dirinya mencalonkan diri sebagai Bupati di Blora saja kalah, malah saat ini mendaftar sebagai bacawagub Jateng.

“Kalau ada yang bilang begitu (nyalon bupati saja nggak jadi, malah bacawagub-Red), apa nggak stres. Kalau ada kalimat seperti itu karena tidak paham saja, yang jelas saya banyak berhutang budi pada PDIP,” ujarnya. (Suparman)

banner 521x10

Komentar