INILAHONLINE.COM, BOGOR – Setelah Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengajak warga Bogor agar memakmurkan Masjid Besar At-Taqwa di Lanud ATS, Kecamatan Semplak, Kabupaten Bogor, dengan mengobarkan Shalat Subuh berjamaah, kini giliran mantan Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang bakal berdakwah di Kota Bogor.
Gatot yang belakangan ini santer digadang-gadang pada bursa Pilpres 2019 akan tampil sebagai keynote speaker pada Seminar Nasional KPI UIKA 2018 ‘Revitalisasi Dakwah Islam di Tengah Arus Globalisasi’ di Auditorium Prof Abdullah Siddiq Universitas Ibn Khaldun Bogor, Rabu (28/2/2018).
“Kali ini (kehadiran Jenderal Gatot) murni akademis, no politics! Beliau memiliki kedekatan dengan ulama, dan pemikirannya tentang revitalisasi dakwah Islam di tengah arus globalisasi sangat kita nantikan. Jadi, ini lepas dari sisi politik Jenderal Gatot, apalagi beliau kan sudah menjadi bagian dari warga di negeri ini,” ungkap Zahrotunni’mah, SAg, MSi, Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Agama Islam, UIKA Bogor ketika dikonfimasi InilahOnline.com, Rabu (21/2/2018).
Perempuan berhijab yang Agustus 2018 melanjutkan studinya di Rusia itu menandaskan, meski dalam seminar nasional itu tak ada dialog dengan Gatot, namun pembicara lain yang tak kalah menariknya bakal melanjutkan sesi tanyajawab. “Ada Dr KH Muhammad Cholil Nafis, Lc, MA (Ketua Bidang Dakwah MUI Pusat), Dr KH Amir Faishol Fath, Lc, MA (Fath Institute), dan Dr Achmad Sastra, MM (Dosen Pascasarjana UIKA Bogor). Selain dialog juga ada prosiding ber-ISBN,” jelasnya.
Sekitar 300 peserta diperkirakan bakal memenuhi seminar nasional tersebut. Bukan hanya karena fasilitas-fasilitas yang disediakan, namun kehadiran Jenderal Gatot tak dipungkiri menjadi magnet tersendiri bagi peserta.
“Yang jelas, kami harapkan sisi profesionalitas Jenderal Gatot dalam memandang revitalisasi dakwah di tengah arus globalisasi. Ya, termasuk adanya fenomena kriminalisasi ulama belakangan ini, dan banyak hal lain terkait dakwah yang menyejukkan, yang bisa digali dari seminar nasional KPI nanti,” tambah Dr Awang Darmawan, ketua panitia.
Menurut Awang, intervensi rezim terhadap dakwah bisa menjadi ancaman tersendiri di tengah arus globalisasi. Karenanya, menjadi tugas ulama ke depannya untuk menyampaikan dakwah yang tidak provokatif, dan mengadu domba.
“Nah, pemikiran Jenderal Gatot soal dakwah ini akan menjadi energi baru di tengah arus globalisasi,” tandasnya. (Mochamad Ircham)
Komentar