INILAHONLINE.COM, SEMARANG
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah kini tengah menyiapkan, kebutuhan uang tunai Ramadan sebesar Rp7,9 triliun, sekaligus merupakan asumsi jika tidak terjadi pandemi Covid-19.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Soekowardojo mengatakan, kebutuhan dengan total sebanyak itu dengan perhitungan untuk digunakan, serta memenuhi kebutuhan ramadhan karena selama ini, pihaknya tidak pernah merasakan demand yang melemah menjelang Ramadan.
“Kita belum punya pengalaman adanya permintaan uang yang melemah di bulan Ramadan,” ujarnya di Semarang, Selasa (28/4/2020)
Menurutnya, turunnya daya beli masyarakat dan perubahan cara belanja masyarakat dalam pandemi Covid-19 mempengaruhi faktor kebutuhan uang kartal saat ini.
“Nanti kita lihat apakah realisasinya akan meningkat atau menurun, jika dibandingkan dengan tahun lalu,” tuturnya.
Saat ini, lanjutnya, BI telah melakukan remise atau pengiriman uang kepada 11 kantor perwakilan untuk memenuhi kebutuhan uang menjelang bulan Ramadan.
“Kita telah melakukan pengiriman uang sejumlah 11 kali terdiri 2 kali ke KPwBI DIY, 3 kali KPwBI Solo, 4 kali ke KPwBI Tegal, dan 2 KPwBI Purwokerto,” ujarnya.
Dia menambahkan meskipun tidak lagi melayani penukaran uang, kegiatan kas keliling dan penukaran bersama selama adanya virus Corona dilakukan, namun masyarakat masih dapat melakukan penukaran uang di loket perbankan.
Dalam menghadapi pandemi Covid-19, Bank Indonesia juga melakukan berbagai relaksasi. Seperti, membebaskan pengenaan biaya transaksi pemrosesan QRIS (QR Code Indonesian Standard) bagi pedagang kategori Usaha Mikro (UMI).
“Selain itu, kami juga menurunkan biaya sistem kliring nasional BI, mendukung akselerasi penyaluran dana bansos nontunai, melonggarkan kebijakan kartu kredit, menurunkan batas maksimum suku bunga, dan lain sebagainya,” tuturnya.
(Suparman)
Komentar