Polda Jateng Tetap Perketat Pengamanan Markas dengan Humanis

INILAHONLINE.COM, SEMARANG

Pascabom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, membuat Jajaran Polda Jateng mulai memperketat pengamanan Markas Komando (Mako) dengan tetap mengedepankan rasa humanis.

Wakapolda Jateng Brigjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan pada dasarnya pengamanan di Markas Komando (Mako) sudah merupakan rutinitas, karena Mako merupakan benteng terakhir yang harus diamankan, sehingga tidak menjadi sesuatu yang baru.

“Pengamanan yang kita lakukan terhadap orang, barang, tapi tidak meninggalkan rasa humanis tersebut. Sebab pada dasarnya Polri adalah pelindung dan melayani masyarakat,” ujarnya usai memimpin apel HUT Brimob ke-74 di Mako Sat Brimob Polda Jateng, Srondol, Semarang, Kamis (14/11).

Menurutnya, peningkatan penjagaan Mako terus dilakukan tanpa menutup Mako,karena pada dasarnya kantor Polisi merupakan kantor pelayanan dan boleh ditutup. ”Namun sesuai dengan SOP yang berlaku pemeriksaan tetap diberlakukan, sehingga tidak bebas masuk dan keluar semaunya sendiri.”

Terkait pelaku bom bunuh diri di Medan mengenakan atribut ojek online (ojol), Ahmad menegaskan tidak ada instruksi pembatasan kepada para driver ojol. Namun kewaspadaan tetp terus dilakukan, sehingga antisipasi secara dini juga disiapkan.

Dia menambahkan, dalam menghadapi situasi tersebut jajarannya sudah diberi peringatan, untuk memantau secara langsung maupun tidak langsung.

“Misalnya secara langsung, secara fisik patut juga dicurigai. Secara tidak langsung dengan alat detektor logam dan lainnya,” tuturnya.

Dia menuturkan untuk upaya deradikalisasi, Polri bekerja sama dengan BNPT rutin menggelar sosialisasi di berbagai kalangan, termasuk perguruan tinggi serta dilingkungan berbagai ormas keagamaan dan organisasi lainnya.

“Di kampus sudah berjalan, BNPT, kita dan lain sebagainya. Itu terus menerus terutama dengan Undip, jajaran intelijen kita juga ada dipergurun tinggi itu,” ujarnya.

(Suparman)

banner 521x10

Komentar