InilahOnline.com (Pekalongan-Jateng) – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) disambut ribuan santri setelah turun dari Helikopter di lapangan alun-alun Kota Pekalongan, dalam rangka membuka Muktamar Thoriqot Almutabaroh An Nadhiyah (Jatman) Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Senin 15/1/2018)
Presiden Jokowi mendarat di Lapangan Alun-Alun Pekalongan, sekitar pukul 09.00 WIB antara lain didampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kapolda Jateng, Irjen Condro, serta disambut oleh Pimpinan Rois A`am Maulana, Habib Lutfhi bin Ali Yahya dan Bupati Pekalongan, Asif Kholbihi.
Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja putih dibalut jas berwarna hitam langsung menyapa para santri, ulama dan masyarakat yang sudah menunggu sejak pukul 07.00 WIB.
Sementara Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) yang mengawal Presiden Jokowi, tampak kualahan mengatasi santri, ulama, dan masyarakat yang ingin berjabat tangan dengan Jokowi. Setelah memberikan salam dan bertatap muka dengan santri dan ulama, Presiden Jokowi langsung menuju ke Pendopo Kabupaten Pekalongan untuk membuka acara muktamar Jatman.
Presiden dalam sambutannya, mengingatkan pada rakyat Indonesia yang hidup dalam keberagaman dengan keberadaan 714 suku, beragam agama, dan memiliki 1.100 bahasa lokal yang berbeda-beda merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus dijaga dan diperkuat bersama.
“Saya selalu bercerita di mana-mana, seperti saat bertemu dengan Baginda Raja Salman (Raja Arab Saudi, red.) bahwa Indonesia memiliki 714 suku, memiliki lebih 1.100 bahasa daerah dan beliau sangat kaget sekali karena tidak menyangka begitu banyaknya (keberagaman, red.),” ujarnya.
Dalam waktu seketika itu, Raja Salman yang mendapat kabar tentang hal itu, kata Jokowi, kemudian minta dapat dipertemukan dengan tokoh-tokoh agama di Indonesia.
“Demikian pula, saya sampaikan pada Presiden Afghanistan yang kaget sekali (terhadap keberagaman di Indonesia, red.) dan berpesan pada saya dengan berkata Jokowi hati-hati dengan agama yang berbeda-beda sangat sulit untuk menjaganya. Akan tetapi, saya sampai jika sudah 72 tahun Indonesia dalam persatuan dan kesatuan hingga terjaga sampai sekarang ini,” tuturnya seperti dilansir Antarajateng.com.
Pada saat ini, Presiden Jokowi juga menceritakan perpecahan antardua suku di Afghanistan yang hingga kini masih menimbulkan peperangan di negara tersebut. Oleh karena itu, kami titip pada para kiai dan seluruh jamaiyah thoriqoh agar tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan watoniyah.
‘’Persatuan dan kesatuan kita harus tetap dijaga dengan kuncinya Pancasila, sebagai ideologi negara, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945 harus dijadikan pedoman bernegara di Indonesia,” katanya.
Usai membuka Muktamar Jatman XII dan Penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP), serta Program Keluarga Harapan (PKH), Presiden Jokowi melanjutkan kunjungan ke daerah dan bertolak ke Kabupaten Tegal. (Suparman)
Komentar