INILAHONLINE.COM, SEMARANG – Pemprov Jateng bakal mendorong investasi pada industri pengolahan bahan baku lokal, mengingat selama ini ketergantungan impor hahan baku industri dinilai semakin tinggi hingga mencapai 82 %.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Jateng, Djarwanto mengatakan, mengatakan industri di Jateng masih ketergantungan pada bahan baku impor cukup tinggi mencapai 82 %, sehingga perlu diupayakan untuk meningkatkan kandungan lokal pada produk-produk ekspor Jateng.
Menurutnya, ekspor non migas Jateng memiliki tren pertumbuhan yang positif, meski masih dibayangi oleh nilai impor yang besar.
“Bahan baku impor industri sudah mencapai 82%, meski bukan bahan-bahan konsumsi, namun akan kami dorong investasi pada industri bia lebih banyak menggunaan bahanbaku kandung lokal,”ujarnya di Semarang, Rabo (18/7/2018).
Menurutnya, Jateng ke depan akan memprientasi kembali investasi yang masuk ke provinsi ini, bisa memprioritaskan bahan baku lokal, terutama investasi pada industri padat karya, sehingga produk yang masuk lebih ke bahan baku dan barang modal.
”Kami akan berupaya mereorientasi dan mendorong investor yang masuk, agar mengolah bahan-bahan yang lokal. Seperti produk-produk pertanian, garam, perkebunan dan perikanan, seiring dengan tengah dibangun kawasan-kawasan industri yang mendukung untuk industri-industri itu,”tuturnya.
Ia menegaskan, dengan memperkuat produksi dari bahan-bahan yang dimiliki, sudah dapat dipastikan kandungan lokal akan barang-barang ekspor menjadi lebih besar, sehingga industri lokal pun tidak tergantung pada negara-negara pengimpor.
Selain itu, industri padat karya juga akan tetap didorong untuk semakin ditingkatkan, mengingat masih banyaknya jumlah pengangguran yang perlu diserap pada tenaga kerja industri.
”Pengangguran di Jateng masih terdapat sekitar 800.000 an, sehingga harus disalurkan dan salah satunya pada industri padat karya yang dapat menyerap banyak tenaga kerja,”paparnya.
Dia mengatakan, dengan menggarap hulunya pada indusri tekstil dan produk tekstil yang menjadi andalan ekspor Jateng, termasuk produksi rayon dapat terus didorng agar mampu meningkatkan kapasitas produksi sehingga penyerapa tenaga kerja bisa terus bertambah.
”Diharapkan dengan perkembangan ini bisa terus menyerap tenaga lokal, sehingga bisa mengurangi pengangguran,”katanya.(Suparman)
Komentar