Siswa SDN Lumbung Kartinian

Pendidikan1250 Dilihat

INILAHONLINE.COM, KEMANG – Di tengah gonjang-ganjing wacana surat-surat RA Kartini bernada liberal, para peserta didik di SDN Lumbung, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor di bawah asuhan Bu Lia tetap peringati Kartinian, Sabtu (21/4/2018).

“Abang suka aja pakai baju versi Mojang-Jajaka kayak gini buat Kartinian. Ini sesuai anjuran Bu Lia, enjoy aja. Teman-teman lain ada yang pakai baju hitam-hitam, Abang pakai Putih-putih, dibalut Sarung dan Kopiah, pas jadi Kartono, hehe,” ungkap Maulana Zuhair, siswa kelas 4B SDN Lumbung yang akrab disapa Abang itu ketika ditemui di sekolahnya, Sabtu pagi (21/4/2018).

Sejumlah siswi juga sudah merapat ke halaman sekolah berpagar tinggi itu. Mereka mengenakan kebaya aneka warna, tak lupa bersanggul tapi juga ada yang rambutnya dibiarkan bak mayang mengurai, sebagian lainnya dikepang menjuntai ke depan, sehingga tampak fresh dan tak ribet. Satu motor yang mengantar mereka, ada yang harus boncengan dua. “Abis takut telat, gapapa boncengan dua, jadi satu motor bertiga,” ungkap Gita.

Bebas berkreasi dalam berbusana Kartinian di SDN Lumbung itu menggambarkan ‘liberalisme’ alias kebebasan yang tetap terukur, baik dari sisi kesopanan berbusana maupun kearifan menggali nilai-nilai lokal (kearifan lokal).

Hal itu sekaligus untuk mengajarkan kepada peserta didik, bahwa tak selamanya liberalisme itu negatif, jika diikuti dengan pola pikir positif (positive thinking) dalam mempersepsikan surat-surat RA Kartini ke sejumlah petinggi di Negeri Belanda di masa silam.

Dalam seminar nasional yang dihelat Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Rabu (28/2/2018) di Auditorium Prof Abdullah Siddiq UIKA Bogor, seorang pendidik berhijab meminta pandangan Cholil Navis, PhD, salahsatu panelis pada seminar itu, bagaimana para pendidik harus bersikap terhadap surat-surat RA Kartini yang diwacanakan mengandung unsur liberalisme?

“Sebelum jawab hal itu, sebaiknya kita lakukan penelitian lebih dalam apakah benar surat-surat RA Kartini itu mengandung liberalisme, patut juga dikaji liberalisme seperti apa yang dimaksud. Bagi saya, terutama muslimah kan sudah punya idola sendiri, yaitu para ibu kaum muslimah, seperti Khadijah RA, Fatimah Az-Zahra, dan lainnya. Kalau Ibu Kita Kartini, tauladannya kita ambil yang positif saja,” tuturnya. (Mochamad Ircham)

banner 521x10

Komentar