INILAHONLINE.COM, BOGOR — SMK Negeri 1 Bogor menggelar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Panen Karya dengan mengambil tema “Kearifan Lokal, Lestari Budayaku, Lestari Kulinerku”, Acara dilaksanakan dengan pawai dongdang berisikan penganan khas kuliner Kota Bogor yang mengitari jalan Taman Heulang dan berakhir di halaman lapangan sekolah. Gelaran P5 tersebut akan berlangsung selama dua hari dimulai dari Selasa (17/10/2023) sampai Rabu (18/10/2023).
Gelaran P5 ini dikemas dalam acara lomba kearifan lokal melestarikan budaya helaran dongdang dengan menyajikan makanan khas kuliner yang diikuti oleh peserta seluruh kelas sepuluh dari lima jurusan.

Dongdang dalam bahasa Sunda bermakna sebagai tempat atau wadah untuk meletakkan barang yang ditata dan dihias. Biasanya, dongdang dibawa dengan cara dipikul pada empat sudut oleh sejumlah orang.
Lazimnya, mengarak dongdang berisi hasil bumi dan kerajinan untuk kemudian diperebutkan bersama-sama. Uniknya, hasil bumi berupa sayur mayur, buah-buahan, makanan, dan beraneka macam kue yang sudah dihias dalam dongdang merupakan sumbangan sukarela dari masyarakat sendiri.

Namun, dalam gelaran P5 ini, Dongdang berisikan penganan khas kuliner Kota Bogor yang merupakan hasil karya para siswa-siswi dari seluruh kelas sepuluh dari lima jurusan. Sekolah menggelar gelar panen karya karena bisa membuka ruang kreativitas siswa.
Selain itu, para siswa dilatih mentalnya untuk menampilkan kemampuan dirinya seperti membuat dongdang dengan menggunakan alat seadanya yang dibuat sendiri.
Gelaran P5 yang dibuka resmi oleh Kepala Cabang Dinas Wilayah II, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dr. Asep Sudarsono, S.Pd., M.M. dan dihadiri Kepala Bidang Ekonomi Kreatif, Dinas Kebudayaan Pariwista dan Ekonomi Kreatif, Nina, pengurus Komite dan orangtua siswa.

Kepala SMK Negeri I Bogor, Suparman, S.Pd., Ing. , mengatakan untuk pelaksanaan pawai dongdang di bagi menjadi dua gelombang. Adapun gelombang pertama menampilkan 12 dongdang dilakasanakan hari ini tanggal (17/10/2023), kemudian untuk gelobang kedua akan dilaksanakan besok tanggal (18/10/2023).
“Karena terlalu banyak kalau dilakukan pada satu waktu, jadi dilakukan dua gelobang,”kata Suparman.
Menurut Suparman, gelaran P5 adalah bentuk implementasi kurikulum merdeka, anak dilatih untuk bagaimana mereka belajar untuk like skil nya, karena pada saat mereka membuat perangkat dongdang itu betul-betul dikerjakan sendiri kami hanya memberikan pendampingan arahan dan seterusnya.

Lalu, bagaimana mereka kemudian merancang mendesain dengan kelompoknya dan itu banyak aspek yang bisa dipelajari oleh mereka selain tentu ada kerjasama di situ kemudian kreativitas timbul.
Dan juga tidak kalah penting hari ini anak-anak itu, kadang-kadang ada persoalan yang ada di keseharian mereka itu luput dari perhatian mereka, “Jadi banyak anak-anak untuk menggergaji saja ada yang tidak bisa. Nah, al hamdulillah dengan adanya kegiatan ini anak-anak bisa belajar untuk itu.” ungkap Suparman.
Sementara itu, Wali Kelas X MPLB 3, Rita Sudarita, SE. mengatakan projek P5 untuk tahun ini mengusung mengenai kearifan lokal. Dimana anak-anak dituntut untuk menciptakan dan membuat makanan khususnya makanan tradisional khas sunda, berpakain orang sunda dan membuat dongdang.
“Kegiatan Projek P5 ini akan dinilai oleh guru bahasa indonesia, bahasa inggris, PKN dan Agama,” jelas Rita.

ia pun berharap, anak-anak bisa dapat melaksanakan projek P5 dengan semangat, karena gelaran P5 tersebut masuk dalam kurikulum merdeka dimana anak dituntut untuk melakukan projek yang mengusung program kearifan lokal.
“Mudah -mudahan acara dua hari ini berjalan dengan sukses dan anak -anak melaksanakan kegiatan ini dengan penuh semangat.” pungkas Rita.

Berharap dengan projek P5 ini, para murid mampu mengembangkan sesuai dimensi dalam profil pelajar Pancasila yang bertanggungjawab, mandiri, kritis, kreatif sesuai semua dimensi yang ada pada pelajar Pancasila.
Dalam gelaran panen raya hasil karya P5 SMK Negeri 1 Bogor, seluruh siswa-siswi kelas X yang menguikuti helaran dongdang menggunakan pakaian daerah yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa bangga dan cinta kedaerahan juga mengenalkan kekayaan daerah serta memupuk kesadaran kearifan lokal daerahnya. (Mohammad Iqbal)
Komentar