INILAHONLINE.COM, BOGOR
Sekolah Tinggi (ST) Pariwisata Bogor yang eksis sejak 1999 sebagai BHI, kemudian jadi Akademi Pariwisata (D3) pada 2005, lalu 2010 buka D4 dan S1 di Curug Mekar, Kota Bogor, kini memiliki sekitar 3.000 alumni dan 800 mahasiswa aktif, di antara mereka dulu ada yang lulus D1 jadi direktur di hotel ternama. Kini, lembaga pendidikan yang dimotori oleh Dr Hasan Hambali ini tengah mempersiapkan jalur linier S2 Magister Pariwisata dan melengkapi fasilitas pendidikan di sana dengan robotik yang siap melayani publik secara seksama.
“Dengan dosen yang sudah menempuh S3 satu orang, dan S2 sekitar 20 orang, serta S1, total 50 orang dosen tetap dan tidak tetap, kami terus berbenah, di antaranya mempersiapkan program Magister Pariwisata, di samping terus memperkuat sekolah pariwisata dan jaringan kerjasama, sesuai tujuan pendidikan ini, yakni menghasilkan lulusan yang profesional, memiliki jiwa entrepreneurship dan strong leadership, sebagaimana dibutuhkan bursa kerja di bidang perhotelan dan hospitality,” ungkap Marketing Communications ST Pariwisata Bogor, Dian Hariani, MPar ketika dikonfirmasi, Jumat (11/1/2019).
Hari ini, 12 Januari dan esok 13 Januari, guna mempertajam fasilitas pendidikan di sekolah yang memiliki 15 kelas itu, digelar Bonenkai Festival 13th bertema robotik di Hotel Salak The Heritage, Kota Bogor. Festival itu menampilkan sejumlah event, guest star dan kompetisi.

Diakui Dina, untuk mendapatkan dosen dengan titel S3 Pariwisata memang sulit, namun hal itu sekaligus menjadi tantangan yang harus diwujudkan, mengingat sektor pariwisata benar-benar menjadi andalan di Indonesia dan pasar global.
“Dulu di awal berdiri, ada mahasiswa kami yang lulus D1 jadi direktur, karena ditunjang masa kerja yang cukup panjang. Sekarang, yang lulus S1 usianya sekitar 24 tahun, mereka masih relatif muda. Tapi, tidak tertutup kemungkinan bisa meraih level manajemen, karena didukung oleh tempat PKL, baik hotel besar, restoran ternama, dan kapal pesiar di dalam maupun luar negeri,” paparnya.
Di ST Pariwisata Bogor juga dibiasakan menguasai Bahasa Inggris, Jepang, Prancis dan Mandarin. PKL, selain di dalam negeri, juga bisa di Malaysia, Dubai, Thailand, dan Brunei Darussalam, serta Kapal Pesiar di Amerika Serikat. “Ada alumnus yang magang dan setelah lulus menjadi sekretaris GM di Ritz Carlton Dubai,” kisahnya.
Selain dilatih penampilan (grooming), mahasiswa di sana juga dilatih menguasai manajemen perhotelan perhotelan dan hospitality, make-up agar good looking, dan bisa menulis artikel seputar usaha perjalanan pariwisata di B-Magazine yang dipublikasikan setahun dua kali.
(Cheyne Amandha Miranda)
Komentar