Tiga Arah Kota Bogor

Megapolitan, Politik846 Dilihat

INILAHONLINE.COM, BOGOR – Banyak dari daerah lain yang melakukan studi banding ke Kota Bogor menyangkut Pilkada. Umumnya, karena daerah-daerah itu khawatir terjadinya dinamika di tengah masyarakat. Sementara Kota Bogor sampai sejauh ini dalam situasi kondusif dan nyaman seperti layaknya tidak ada penyelenggaraan Pilkada.

Hal itu dikatakan Plt. Wali Kota Bogor, Usmar Hariman saat menjadi narasumber dalam temu wicara dan diskusi yang diadakan Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Zebaoth Bogor, Jalan Ir. H. Juanda, Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu (09/06/2018).

“Banyak masukkan yang disampaikan kepada kami di Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, bahwa memang untuk kampanye Pilkada di Kota Bogor ini tidak boleh di sekitar Istana Bogor dan Kebun Raya. Jadi lokasinya di geser ke wilayah-wilayah pinggiran. Sehingga semuanya berjalan kondusif di pusat kota, seolah tidak ada apa-apa,” papar Usmar.

Dalam visi Kota Bogor yang nyaman, beriman, dan transparan, Usmar mengatakan, dari enam misi yang dibawa secara keseluruhan membawa tiga ikon besar. Yaitu mengarahkan Kota Bogor sebagai Heritage City, Green City, dan Smart City.

“Dengan modal peninggalan sejarahnya, maka Kota Bogor ini diarahkan menjadi Heritage City. Selain itu, jarang sekali daerah-daerah lain yang memiliki lingkungan seperti Kota Bogor memiliki Kebun Raya Bogor dan Hutan Cifor. Maka kita akan pertahankan Kota Bogor sebagai Green City, jadi kota yang tetap hijau,” ungkapnya.

Yang berikutnya, masih kata Usmar, Pemkot Bogor akan memanfaatkan teknologi informasi seperti daerah lainnya yang sudah lebih dulu mengaplikasikannya. Oleh karena itu, Kota Bogor akan dikembangkan menjadi Smart City.

“Kota yang memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam melayani masyarakat. Kita harapkan seluruh (pelayanan) dengan sistem online, sehingga masyarakat tidak perlu direpotkan,” ucapnya. (Agha Dwi Rizkianto)

banner 521x10

Komentar