InilahOnline.com (Kota Bogor) – Salah seorang anggota Dewan Redaksi media inilahonline.com, Mochamad Ircham yang juga Pemimpin Redaksi (Pemred) Harian Jurnal Bogor, menceritakan pengalamannya tentang suka dukanya ketika menjadi peserta Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan XV/2017 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Jawa Barat yang digelar di Hotel Mandala, Pacet, Cipanas Cianjur, (27- 28/11) belum lama ini.
“Ternyata tidak semua wartawan yang sehari hari bekerja menulis berita itu dinyatakan kompeten ketika belum mengikuti ujian dan lulus UKW,” kata mantan watawan Jawa Pos itu mengawali ceritanya kepada inilahonline.com
Pasca dinyatakan lulus UKW, apalagi oleh penguji “killer” yang njlimet (sangat teliti) dan kumet (pelit ngasih nilai tinggi, minim 70, padahal bisa 100), rasanya jika tak menjadi wartawan kompeten plus profesional, maka akan sia-sia saja. Meski berbekal Notebook pinjaman dari Pemimpin Umum inilahonline.com, Piyarso Hadi yang juga Wakil Ketua Umum Sekretariat Bersama (Sekber) Wartawan Bogor, Mouse pinjaman dari Kantor Harian Jurnal Bogor, akhirnya lulus jadi yang terbaik.
Resepnya ternyata tak hanya cakap dan terbiasa dalam mengerjakan tugas sehari hari sebagai wartawan sekaligus sebagai Pemimpin Redaksi, namun juga harus didukung oleh skill (keterampilan) selevel “Mc Gyver”, sehingga mampu mengubah wajah “Mini Laptop Pinjaman” menjadi sangat bermanfaat dan sangat menolong kelulusan saya di UKW yang bergengsi dan berkualitas itu.
“Terima kasih buat cak Piya Hadi dan Pemred inilahonline.com, Kang Iqbal yang kebetulan dalam UKW itu seangkatan bareng menjadi peserta, ” ujarnya.
Terlebih, waktu ujiannya sangat ketat, dengan durasi waktu dua hari tanggal 27-28 November 2017 di Hotel Mandala Kencana, Pacet Kabupaten Cianjur. Ketika ujian dilaksanakan hingga malam hari, sinar lampunya temaram. Bagi mata orang setua saya, agak kurang terang ketika melihat huruf keyboard di Mini Laptop. Itulah suka dukanyanya untuk kali pertama mengikuti UKW.
Berangkat dari Bogor, saya bersama kang Iqbal naik angkutan umum L 300 berhimpitan, sambil makan gado-gado sehabis suntik insulin agar kadar gula darah saya tak ngedrop. Begitu seorang ibu dibangku depan memberitahu kepada kami, bahwa lokasi UKW yang kami maksud itu ternyata sudah dekat.
Jumlah peserta UKW yang dibuka oleh Wakil Bupati (Wabup) Cianjur dan ditutup oleh Ketua Bidang Pembinaan daerah PWI Pusat, Atal S. Depari sekaligus sebagai penguji UKW Kategori Utama itu sangat membludak, sehingga peserta dibatasi hanya 55 orang wartawan, peserta tak hanya dari Cianjur saja, tapi juga dari Bogor, Indramayu, Taskimalaya, Jakarta dan tiga wartawan dari Sumatra Barat (Sumbar).
Yang lebih memilukan lagi, ketika diumumkan oleh panitia yang disaksikan oleh pengurus PWI Jawa Barat, ternyata ada 13 orang peserta yang tidak lulus UKW kali ini. Artinya, dari kategori Muda, Madya dan Utama, 13 wartawan itu meski harus mengulang dengan mengikuti lagi UKW di tempat lain, seperti di Bandung dan Subang Jabar mendatang.
Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda 2017 itu memang banyak “nomor keramat” yang muncul, misalnya 13 yang menjadi perhatian peserta UKW yang dinyatakan belum kompeten, juga angka 4 yang tak timbul di lembar isian UKW, untuk kategori Utama ada 7 lembar, dari 3.1-3.7, nggak ada 3.4. Tiap satu penguji juga menguji 7 peserta, baik peserta kelas Muda, Madya maupun Utama. Nah, kebetulan peserta kategori Utama pesertanya ada 7 orang, salah satu diantaranya saya dinyatakan lulus.
Alhamdulillah, ini berarti saya sudah all out (berusaha keras) ingin menjadi yang terbaik dalam UKW tersebut. “Saya sudah menunjukkan kepada pengurus PWI, baik PWI Cianjur, PWI Jawa Barat maupun PWI Pusat, bahwa saya telah membuktikan eksistensi media saya tempat bekerja sebagai badan hukum dan wartawan (Pemred) yang kompeten dan lulus UKW. Kami telah berusaha menjadi yang terbaik,” katanya mengakhiri pembicaraanya dengan inilahonline.com. (Piya Hadi)
Komentar