INILAHONLINE.COM, SEMARANG
Pemprov Jateng bakal membangun empat kawasan industri (KI), sebagai upaya untuk menarik investor dan meningkatkan nilai investasi di tengah mulai membaiknya perekonomian nasional.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappeda Jateng Arief Djatmi mengatakan, pemerintah Provinsi Jawa Tengah bakal membangun empat kawasan industri(KI) sebagaiupaya untuk menarik investor dan meningkatkan nilai investasi di tengah mulai membaiknya perekonomian nasional.
”Rencana pembanunan empat KI itu diwilayah Kabupaten Brebes, Rembang Kebumen dan Cilacap. Rancangan pembangunan kawasan industri di empat titik tersebut sudah dijaukan kepada DPRD Jateng,”ujarnya di Semarang, kemarin.
Menurutnya, dalam pengembangan kawasan ini sudah menyerahkan rancangan pembangunan emat KI kepada DPRD, untuk dapat dikaji ulang apakah melanggar Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang sudah ditetapkan,
”Empat lokasi itu dipilih untuk menjaring investor dari segala arah, sehingga investasi di Jateng semakin meningkat dan merata di berbagai daerah,”paparnya.
Wilayah Brebes, dia menambahkan, saat ini sudah berkembang pesat sejak tol Trans Jawa dioperasikan, sedangkan Rembang juga memiliki potensi khususnya untuk investor dari Jawa Timur yang ingin berinvestasi di Jateng. Sementara Kebumen dan Cilacap bisa menjaring investor dari selatan Jawa.
”Keempat daerah itu memiliki potensi untuk menarik investor dan sangat stratgeis untuk pendirian industri, saat ini hanya menunggu dari DPRD berapa anggaran yang akan dikucurkan apakah tidak melanggar RTRW yang sudah ditetapkan,”tuturnya.
Selama ini, tutur Arief, Jateng sudah berhasil mengembangkan sejumlah kawasan industri di Kabupaten Demak, Semarang dan Kendal, yang diharapkan empat kawasan industri yang akan dibangun itu bisa meningkatkan investasi yang asuk di wilayah Jateng.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jateng dalam upaya menarik investasi hingga kini, masih mengandalkan sektor energi dan infrastruktur yang ditergetkan investasinya bisa mencapai senilai Rp 54 triliun.
”Sektor energi akan didorong untuk dapat masuk di wilayah Jateng, seperti pembangunan PLTU dan Pembangkit Listrik Panas Bumi di beberapa daerah,”ujar Kepala DPMPTSP Prasetyo.
Menurutnya, sepanjang 2018 terdapat 35 Perusahaan Modal Asing (PMA) dan 36 Perusahaan Modal Dalam Negeri (PMDN) yang berinvestasi di Jateng.
Bahkan sektor energi tahun ini menjadi andalan, mengingat pembangunan PLTU di Kabupaten Batang sudah mencapai 57% dengan kapasitas 2×1000 megawatt yang rencananya dioperasikan 2020.
”Dengan beroperasinya PLTU itu diharapkan bakal mampu ikut menarik investor masuk di Jateng,” tuturnya.
(Suparman)
Komentar