INILAHONLINE.COM, CIBINONG
Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan memimpin upacara hari kesiapsiagaan bencana tingkat Kabupaten Bogor tahun 2019,bertempat di lapangan Tegar Beriman Cibinong, pada Jumat (26/4).
Dalam amanatnya Wakil Bupati Bogor mengatakan sudah saatnya kita mengubah mindset dari tanggap darurat bencana menjadi pencegahan dan kesiapsiagaan sebagai upaya antisipatif untuk meminimalisasi terjadinya bencana dalam berbagai bentuk.
“Saya tekankan, mengingat penanggulangan bencana bukan hanya kegiatan tanggap darurat bencana, namun meliputi seluruh aspek yang merupakan suatu siklus kegiatan dari saat pra bencana, kejadian bencana, dan pasca bencana yang berkesinambungan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan,”katanya.

Wabup juga menambahkan Pemerintah sendiri tidak akan mampu melakukan upaya pengurangan risiko bencana tanpa dukungan dari pihak lain yaitu masyarakat dan lembaga usaha. Untuk itu, kepada seluruh jajaran badan penanggulangan bencana daerah dan mitra kerjanya yang berkompeten melaksanakan langkah-langkah yakni :
- Pemasangan sistem peringatan dini
- Pelaksanaan mitigasi fisik dan non fisik sebagai upaya mendukung perencanaan pembangunan berkelanjutan
- Pembentukan satuan pendidikan aman bencana di beberapa sekolah, madrash dan pesantren
- Pembentukan dan peningkatan kapasitas desa tangguh bencana.
- Edukasi, sosialisasi serta diklat kesiapsiagaan bencana bagi ASN, masyarakat dan lembaga usaha.
- Memberikan kemudahan bagi peran serta lembaga usaha dalam bentuk CSR
- Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi dan pemerintah pusat dan perguruan tinggi.
Ia juga memaparkan berdasarkan laporan yang diterima, data kejadian bencana sampai dengan akhir 2018 terdapat 634 kejadian, terdiri atas tanah longsor 156 kejadian, banjir 39 kejadian, angin kencang 188 kejadian, gempa bumi 56 kejadian dan lain-lain 39 kejadian.

Sedangakan untuk triwulan I tahun 2019 terdapat 125 kejadian terdiri atas tanah longsor 74 kejaduan, banjir 4 kejadian, angin kencang 25 kejadian dan lain lain sebanyak 22 kejadian. Hal ini mengindikasikan potensi bencaba di Kabupaten termasuk kategori tinggi.
“Salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas daerah dalam pengurangan risiko bencana yang saat ini baru terbentuk sebanyak 15 desa/kelurahan sejak tahun 2013 sampai awal tahun 2019,dalam 5 tahun ke depan, Pemerintah Kabupaten Bogor akan membentuk 200 Desa/Kelurahan tangguh bencana se-Kabupaten Bogor”ungkapnya.
(Basir)
Komentar