Wakapolri : Ulama Harus Dijaga dan Diamankan, Kontribusi Kepada Negara Sangat Besar

Berita, Daerah, Hukkrim811 Dilihat

INILAHONLINE.COM, BANDUNG – Wakil Kepala Polri Komjen Pol Syafruddin mengunjungi Pondok Pesantren Al-Hidayah, di Kampung Santiong RT 004/001, Desa Cicalengka Kulon, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Wakapolri bertemu langsung dengan pimpinan pondok pesantren KH Umar Basyri.

Syafruddin mengatakan tujuan dirinya menyambangi ponpes tersebut dalam rangka memastikan situasi kamtibmas, dari opini yang sedang berkembang sekarang ini. “Kita ingin memastikan kondisi keamanan para ulama dari opini yang berkembang menjadi opini publik saat ini,” kata Syafruddin kepada wartawan, Rabu (21/2/2018)

Syafruddin menyebutkan berkaca dari peristiwa pemukulan KH. Umar Basyri, ada dua hal yang dicatat, yakni penanganan oleh kepolisian yang cepat, dan terus melakukan pengawasan kepada opini yang berkembang. Pihaknya juga terus memantau dan mengawasi situasi yang berkembang sekarang ini.

Menurutnya, ulama harus dijaga dan diamankan karena kontribusinya sangat besar bagi negara. Oleh karena itu, Polri terus melakukan kerja sama dengan tokoh agama dan ulama di Indonesia. “Negara menjamin stabilitas keamanan para ulama,” tegas Syafruddin

Sementara itu, untuk wilayah hukum Jawa Barat, Polri telah melakukan upaya dengan memerintahkan seluruh jajaran kepolisian yang ada untuk menjaga para ulama, tokoh agama, semua tempat ibadah dan tempat umum lainnya.

“Polri telah melaksanakan hal itu dengan membentuk satgas (satgas) yang tujuannya untuk memperkuat kewilayahan,” tukas mantan Kapolda Kalimantan Selatan ini.

Di sisi lain, kata Wakapolri, untuk motif tindakan penganiayaan para ulama yang diduga dilakukan orang gangguan kejiwaan. Atas kejadian tersebut, Polri akan diungkap hingga ke akarnya.

“Saya perintahkan untuk mengungkap kasus ini. Tidak melihat pelaku orang gangguan jiwanya, tapi harus diinvestigasi mendalam,”pungkasnya (Hilda)

banner 521x10

Komentar