INILAHONLINE.COM (MAGELANG)
Ribuan peserta Interhash Reunion mengawali ajang Borubudur Interhash Reunion, yang berlangsung di Kota Magelang dan kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang. Sekitar 1. 500 hasher (pelari lintas alam) dengan memakai pakaian serba merah mengikuti “Red Dress Run”, dan mengambil start dari halaman eks Gedung Bakorwil II K A Yani, Jalan Pemuda, Jalan Jenderal Sudirman dan berakhir di Artos Hotel Magelang.
Tidak hanya di garis start saja, mereka disuguhi berbagai kesenian dari Komunitas Lima Gunung, melainkan juga di sisi Alun-alun timur, para hasher yang mayoritas dari luar negeri, tidak melupakan kesempatan untuk turut bergembira dengan menari bersama penari, meskipun panas terik matahari masih menyengat
Adapun kesenian yang menyapa para hasher tersebut antara lain Kipas Mega, Soreng, Gejulan Bocah, Goh Muko dan lainnya. Sedangkan, Borobudur Interhash Reunion yang akan berlangsung pada Sabtu( 27/10) akan mengambil start dari beberapa desa di wilayah Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
Liem Chie An , penggagas acara tersebut mengatakan, kegiatan tersebut diikuti sebanyak 1. 500 dari 15 negara seperti Malaysia, India, Australia, Filipina, Tiongkok, Jepang, Korea, dan Indonesia sebagai tuan rumah.
”Acara Borobudur Interhash Reunion ini juga sebagai ajang untuk studi banding panitia Pemerintan Zhangjiaje, Cina yang akan mengadakan, Zhangjiajie Pan Asia Hash 2019 mendatang,”kata Chie An.
Menurutnya, kegiatan yang berlangsung di Magelang dan sekitarnya tersebut juga untuk mempromosikan pariwisata yang ada di wilayah tersebut, serta membangkitkan ekonomi masyarakat sekitarnya. Namun rute yang akan ditempuh oleh para peserta Borobudur Interhash Reunion ini terbagi dalam terbagi tiga bagian . Yakni short (3-4 kilometer), long (7-10 kilometer), superlong (21 kilometer).
”Untuk rute pendek, akan start dari kawasan Balkondes Tuk Songo menuju kawasan Candi Borobudur, rute panjang dari kawasan Balkondes Tuk Songo dan kembali ke Tuk Songo,” kata Liem Chie An yang juga Ketua Yayasan Borobudur Marathon.
Kegiatan Borobudur Interhash Reunion ini disambut positif oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah, karena bisa mengangkat potensi daerah dalam sektor pariwisata di Jawa Tengah.
”Even semacam ini sangat luar biasa dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat di Magelang ini,” kata Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah, Urip Sihabudin.
Urip menambahkan, pihaknya akan terus mengupayakan pengembangan kegiatan semacam itu di daerah lain selain Magelang. “Kami akan mencoba mengembangkan kegiatan semacam ini di Jepara.”paparnya.
Namun demikian, lanjutnya, obyek wisata di Jepara mempunyai tempat sebagai daya tarik tersendiri berupa kawasan pantai. Jika diadakan kegiatan seperti di Magelang, tidak tertutup kemungkinan pesertanya juga akan lebih banyak. ”Selama ini, kegiatan hash dengan melintasi bukit, kebun,sungai bahkan hutan.”ujarnya.
Tertarik Salah seorang peserta Akao Liem (63) dari Malaysia mengaku, tertarik dan antusias mengikuti acara hash di Magelang. Saya suka sekali. Apalagi keindahan Borobudur membuat saya ingin selalu datang.”Jika ada kegiatan di Boeobudur sayausahakan untuk ikut hadir,” katanya.
Usai mengikuti acara red dress run, dilanjutkan acara ulang tahun ke-25 Magelang Hash House Harriers. Setelah itu diadakan malam amal peduli Palu dan Donggala.
(Suparman)
Komentar