Airlangga Hartanto, Industri Furnitur Menjadi Sektor Strategis Menopang Perekonomian Nasional

INILAHONLINE.COM, KENDAL

Pemerintah mengisyaratkan industri furnitur merupakan salah satu sektor strategis dalam menopang perekonomian nasional, karena sifatnya yang padat karya dan berorientasi ekspor.

Menperin Airlangga Hartarto mengatakan, industri furnitur kini menjadi salah satu sektor strategis dalam menopang perekonomian nasional, mengingat indutri ini sifatnya padat karya dan hasil produknya berorientasi ekspor.

”Industri mebel ini merupakan sektor yang berperan penting dalam pembangunan nasional, karena perannya sebagai mesin penggerak utama perekonomian. sekaligus tulang punggung ketahanan ekonomi nasional dengan berbasis sumber daya lokal,”ujarnya saat meresmikan Politeknik Induatri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kawasan Industri Kendal, Kamis (10/1/2019).

Dia menjelaskan, dari data Kemenperin mencatat pada periode Januari-Oktober 2018, neraca perdagangan produk furnitur nasional surplus sebesar US$ 99,1 juta, dengan nilai ekspor mencapai sebesar US$ 1,4 miliar. Capaian ini mengalami kenaikan 4,83 persen dari periode yang sama pada 2017.

”Pemerintah akan bertekad dan terus menggenjot kinerja ekspor furnitur, bahkan potensi bahan baku yang dimiliki Indonesia sangat mendukung, sehingga saat ini Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara yang memiliki hutan terluas di dunia dengan 46,46% wilayah Indonesia merupakan kawasan perhutanan,”paparnya.

Menurut Airlangga, pemerintah juga berupaya mengoptimalkan potensi industri furnitur nasional melalui beberapa kebijakan, di antaranya program bimbingan teknis produksi, fasilitasi SVLK, promosi dan pengembangan akses pasar.

”Yang jelas selain didukung penyiapan SDM industri furnitur yang kompeten, juga melalui pembangunan Politeknik Industri Furnitur di Kawasan Industri Kendal ini,”tuturnya.

Sementara Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu basis industri furnitur yang mampu menyumbang hingga mencapai 57 persen dari total ekspor furnitur nasional.

”Dengan target peningkatan ekspor nasional mencapai US$ 5 miliar, diperkirakan kebutuhan tenaga kerja furnitur khususnya di Jateng, sebagai sentra produksi bakal meningkat sebanyak 101.346 orang untuk dua tahun ke depan,”ujar Airlangga.

(Suparman)

banner 521x10

Komentar