INILAHONLINE.COM, JAKARTA – Setelah dua tahun lebih terbelah, KNPI hasil kongres sekitar Oktober-November 2018 harus menyatu, tak ada lagi dualisme kepengurusan seperti selama ini, yakni kepengurusan Fadh dan kepengurusan Rifai Darus.
“Sudah saatnya KNPI menyatu, agar bisa jadi teladan bagi pemuda zaman now,” ungkap Ketua DPD KNPI, Bagus M. Muhammad ketika ditemui di kediamannya, Minggu (6/5/2018). Seperti diketahui, dua kepengurusan KNPI itu akan mengakhiri masa jabatan mereka antara Oktober dan November tahun ini.
Ketika memberikan keynote speech pada silaturahim pemuda Indonesia sekaligus sosialisasi empat pilar kebangsaan di Gedung Nusantara V MPR-DPR RI Jakarta, belum lama ini, Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang (OSO) berharap, kongres KNPI harus tetap satu walaupun ada dua kubu kepengurusan.
“Dan memang sejatinya pemuda harus menyatu, karena Indonesia berdiri tegak sampai saat ini karena kontribusi pemuda, maka dari itu tidak ada alasan lagi pemuda berpecahbelah,” ungkap OSO.
Acara tersebut diselenggarakan atas inisiasi beberapa Ketua DPD KNPI Povinsi dan beberapa Ketua Pengurus Pusat Organisasi Kepemudaan yang terhimpun dalam KNPI. Selain OSI, tampak hadir Dr H Sakhyan Asmara,MSP sebagai narasumber.
Sebelum acara dimulai, ada beberapa sambutan yang disampaikan beberapa perwakilan DPD Provinsi dan ketua OKP serta beberapa tokoh pemuda alumni DPP KNPI. Hal yang sama disampaikan oleh Ketua DPD KNPI Kota Bogor, Bagus Maulana Muhammad.
“DPD KNPI Kota Bogor tidak merasa dipusingkan terjadinya dualisme di tubuh DPP KNPI dimana DPD kota dan kabupaten mempunyai ranah tersendiri dengan catatan dualisme di tingkat pusat tidak mengganggu struktur kami,” tuturnya.
Ia juga berharap kepada OKP-OKP pusat bisa menyatukan dua kubu DPP KNPI sebagaimana telah terjadi penyatuan pada 2012, yang tahun sebelumnya terjadi dualisme antara hadil Kongres Bali dan Kongres Ancol.
Menurut dia, persoalannya sebenarnya sederhan dan solusinya tinggal semua kandidat dan stakeholder pemuda tingkat pusat membuat pakta integritas untuk menyatakan sikap negarawan mereka.
“Pemerintah pusat harus mau, bukan hanya berani, karena kami yakin, pemerintah berani akan tetapi kemauan pemerintah saat ini belum terlihat antara mau atau tidak. Jika pemerintah mau turun lebih jauh dan mendalam, maka persoalan dualisme bisa selesai dan saya sepakat apa yang disampaikan DR H Oesman Sapta Odang dalam keynote speech di acara silaturahmi pemuda Indonesia dan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Gedung Nusantara V MRR RI-DPRI RI,” tandasnya (CJ/ Sufi/Happy)
Komentar