Inilahonline.com (Kota Bogor) – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) adalah pintu masuk menuju tingkat kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Musrenbang juga merupakan harapan hidup dari warga, dimana mereka sangat bergantung dan berharap pada Musrenbang.
Jika Musrenbang hanya menjadi formalitas, dan hanya sekedar menjadi rutinitas, hingga banyak usulan warga yang diabaikan tentunya menjadi ancaman bagi legitimitasi Musrenbang dan bagi tingkat kepercayaan warga kepada Pemkot Bogor.
Hal itu ditegaskan Wali Kota Bogor Bima Arya saat membuka Musrenbang Tingkat Kota Bogor di Ruang Paseban Sri Bima, Balaikota, Kamis (09/03/17).
“Makanya, tren presentasi yang lebih tinggi belanja langsung ketimbang yang tidak langsung menjadi prioritas Pemerintah Kota Bogor. Meskipun memang Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat, tetapi kebutuhan warga juga luar biasa. Bisa kita lihat dari 1.039 usulan kegiatan Musrenbang Kota Bogor, ini yang diakomodir tidak bisa semua,” papar Bima.
Oleh karena itu, ia menekankan kepada para lurah, camat, dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) bahwa ada beberapa prinsip pokok kegiatan mana saja yang masuk ke dalam prioritas. Pokok yang pertama itu adalah harus sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang kedua harus sesuai dengan target skala prioritas Pemerintah Kota Bogor, ketiga adalah aspek kontinuitas, dan yang keempat adalah kebutuhan wilayah, dan yang terakhir adalah bencana.
“Inilah yang menjadi landasan ke depan tentang prioritas-prioritas pembangunan, ini harus terencana dan tidak bisa terputus,” jelas Bima. (humas:Donni/Foto:Adit) SZ
Komentar