InilahOnline.com (Semarang-Jateng) – Masyarakat diminta tidak khawatir kekurangan beras. Pasalnya, stok beras Bulog Divisi Regional Jateng masih mampu memenuhi kebutuhan hingga April 2018. Pada Februari-Maret mendatang, beberapa daerah di Jateng pun mulai panen raya.
“Kalau pemerintah mengimpor beras silakan, asal jangan masuk Jawa Tengah. Apalagi jika pas panen raya, harga akan jatuh. Berikan saja ke daerah lain yang membutuhkan beras,” ujar Gubernur Jateng di sela-sela peninjauan operasi pasar beras di Pasar Johar, kawasan Masjid Agung Jateng, Rabu (17/1/2018).
Kenaikan harga beras, imbuhnya, terjadi beberapa pekan terakhir. Termasuk beras medium yang sebelumnya Rp 8.500 per kilogram kini mencapai di atas Rp 10.000 per kilogram, bahkan berdasarkan pantauannya di Banjarnegara harga beras C4 mencapai Rp 13.000 per kilogram. Karena itu, upaya penurunan harga harus digenjot dengan memperhitungkan stok beras yang ada di Bulog, sehingga semuanya menjadi rasional.
“Saya tidak mau nanti akhirnya politik berbicara tentang impor atau tidak impor. Jateng tidak pernah kekurangan beras. Apa pernah Jateng kekurangan beras, malah turah-turah,” katanya.
Mantan anggota DPR RI itu menambahkan, harga beras di pasaran akan distabilkan dengan operasi pasar. Dengan operasi pasar beras yang dilakukan Bulog seharga Rp 9.350 per kilogram, diharapkan dapat menstabilkan harga beras di pasaran.
Sementara itu, Rohman, pedagang di Pasar Johar mengatakan sejak satu bulan terakhir harga beras terus merangkak naik. Beras kategori medium sebelumnya dijual Rp 8.500 per kilogram kini menjadi Rp 9.500 per kilogram. Sedangkan beras C4 atau medium yang bukan dari Bulog di pasaran dijual kisaran belasan ribu per kilogram.
“Ini saya dapat beras dari Bulog, saya jual Rp 9.350 per kilogram. Kalau beras bukan dari Bulog harga jualnya paling murah Rp 11.000 per kilogram,” katanya.
Meskipun harga beras terus melonjak, namun Rohman mengaku tidak kekurangan pasokan. Selain dipasok Bulog, para pedagang juga mendapat pasokan dari distributor dari daerah-daerah sentra beras di Jateng. (Suparman)
Komentar