Bupati Bogor Pimpin Upacara Hari Pendidikan Tingkat Kabupaten Bogor

INILAHONLINE.COM, CIBINONG

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memperingati Hari Pendidikan Nasional yang digelar setiap tanggal 2 Mei. Dalam kesempatan tersebut Bupati Bogor, Ade Yasin menjadi inspektur Upacara, bertempat di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong pada kamis (2/5).

Bupati Bogor dalam kesempatan tersebut membcakan sambutan Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy mengatakan perhatian Pemerintah saat ini mulai bergeser dari pembangunan infrastruktur ke pembangunan sumber daya manusia. Di sini kekuatan sektor pendidikan dan kebudayaan menemukan urgensinya.

“Dalam perspektif Kemendikbud pembangunan sumber daya manusia menekankan dua penguatan, yaitu pendidikan karakter dan penyiapan generasi terdidik yang terampil dan cakap dalam memasuki dunia kerja. Dalam pendidikan karakter dimaksudkan untuk membentuk insan berakhlak mulia, empan papan, sopan santun, tanggung jawab serta budi pekerti yang luhur,”ujarnya.

Ia juga mengatakan peradaban dunia berkembang secepat deret ukur. Sementara dunia pendidikan bergerak seperti deret hitung. Hadirnya revolusi industri 4.0 telah mempengaruhi cara kita hidup, bekerja dan belajar. Perkembangan teknologi yang semakin canggih, dapat mempengaruhi cara berpikir, berprilaku dab karakter peserta didik.

Peserta didik harus memiliki karakter dan jati diri bangsa di tengah perubahan global yang bergerak cepat.

“Saat ini peserta didik kita didominasi generasi Z yang terlahir di era digital dan pesatnya teknologi. Mereka lebih mudah dan menyerap teknologi terbaru. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh sekolah dan para guru untuk menerapkan pendidikan berbasis teknologi digital dengan sentuhan budaya Indonesia melalui pusat pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga pusat pendidikan tersebut harus saling mendukung dan menguatkan.

Bupati Bogor juga menuturkan bahwa kita juga tidak dapat menutup mata terhadap berbagai keterbatasan yang masih ada dalam proses pembangunan pendidikan dan kebudayaan di tanah air. Kita masih dihadapkan pada kompleksitas masalah guru dan tenaga kependidikan.

Kita juga sering menjumpai kasus-kasus yang tidak mencerminkan kemajuan pendidikan, betapapun Pemerintah senantiasa responsif dalam memecahkan masalah masalah tersebut selaras dengan paradigma pendidikan. Anggaran pendidikan sekitar 63 persen dikelola oleh daerah.

Oleh karena itu, perlu diingatkan terus-menerus agar daerah mengambil peran yang lebih aktif dalam memanfaatkan dana APBN bail melalui Dana alokasi Umum (DAU) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan memperhatikan kualitas pemanfaatan untuk program-program prioritas, serta APBD yang menjamin anggaran pendidikan minimal 20 persen.

“Pendidikan dan kebudayaan dalam rangka penguatan sumberdaya manusia yang berkualitas, akan berjalan secara optimal manakala Pemerintah Daerah dan segenap pemangku kepentingan yang ada proaktif dan lebih aktif dalam mendorong kemajuan dunia pendidikan dan kebudyaan,”ungkapnya.

(Basir)

banner 521x10

Komentar