InilahOnline.com (Semarang-Jateng) – Pertarungan dua pasangan calon pada pilihan gubernur Jawa Tengah 2018 dinilai tidak imbang. Pasalnya, pasangan ganjar Pranowo-Taj Yasin (Gus Yasin) mempunyai banyak keberuntungan dibandingkan lawan politiknya, Sudirman Said Ida Fauziah.
”Dalam pilgub kali ini pasangan Ganjar-Yasin cukup diuntungkan dalam pilgub Jateng. Sebab, Ganjar yang merupakan kader PDIP sudah mempunyai pemilih tetap. Apalagi sebutan Jateng sebagai kandang banteng, sehingga akan mempermudah kinerja Ganjar-yasin dalam mengumpulkan massa,”ujar Direktur Pusat kajian Politik Karyono Wibowo di Semarang, Selasa (16/1/2018).
Menurut dia, karakteristik pemilih PDIP mempunyai loyalitas sangat tinggi terhadap partai pilihan mereka. Namun pemilih PDIP di Jawa Tengah paling tinggi di Indonesia selain Provinsi Bali. PDIP Jateng juga sebagai partai pemenang pemilu yang mempunyai massa mayoriats. ”Ini sangat menguntungkan bagi Ganjar-Yasin, karena sudah mempunyai pemilih tetap,”paparnya.
Ia menjelaskan, tidak hanya Ganjar yang mempunyai pemilih tetap, Gus Yasin juga mempunyai kelebihan untuk memperkuat dalam memenangkan pilgub Jateng 2018. Dalam hal ini yaitu bisa menarik massa dari kalangan nahdhatul Ulama (NU) yang mempunyain suara cukup signifikana di Jawa Tengah.
”Jadi pemilih dari kalangan NU pasti bisa terbelah, karena Ida Fauziah juga berasal dari unsur NU. Tapi Gus Yasin digadang-gadang akan lebih banyak mendapatkan dukungan dari kalangan NU, karena didukung ayahnya yakni ulama karismatik KH Maimoen Zubair,”ujarnya.
Meski banyak keunggulan, lanjut dia, Ganjar-Gus Yasin tidak harus berhela-hela begitu saja, sehingga pasangan nasionalis-agamis harus tetap bekerja keras, karena hanya ada dua pasangan calon atau head to head. Berbeda jika pada pilgub ini ada lebih dari dua pasangan calon. ”Jadi pemilihan ini adalah head to head sehingga harus bekerja keras. Apalagi pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah harus kerja ekstra keras lagi,”paparnya.
Namun demikian, menurutnya, Ganjar Pranowo juga harus berhati-hati dengan serangan isu e-KTP yang dihembuskan lawan politiknya. Apalagi kabar kasus suap e-KTP menjadi satu-satunya titik lemah Ganjar.
”Kasus ini dipastikan menjadin komoditas politik untuk mendowngrade Ganjar. Tapi itu tidak terlalu signifikan pengaruhnya, karena sampai detik ini masih dinyatakan bersih. Tidak ada bukti dan fakta yang menunjukkan keterlibatan Ganjar menerima suap,”tegasnya.(Suparman)
Komentar