Bazar UKM untuk perayaan HUT Persatuan Pensiunan Pegawai (P3S) Setjen dan BK DPR RI, di Kawasan Lapangan Sepakbola DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, sepi pengunjung. Tenant peserta bazar pun mengeluhkan pendapatan yang sangat minim di acara tersebut.
Seperti halnya yang diungkapkan oleh Nia Kurniasari, penjual kerudung. Menurutnya, harga sewa tempat yang dipatok oleh penyelenggara tidak sebanding dengan pendapatannya.
“Kita bayar per lapak itu Rp 2 juta untuk tanggal 29, 30 April dan 2-3 Mei. Tapi baru dua hari ini, pengunjungnya sepi. Dari kemarin baru jual dua kerudung,” ungkapnya, Selasa (30/4).
Nia merasa dijebak oleh promosi dari penyelenggara PT Kreatif Jakarta Indotama. Sebab lokasi bukan titik keramaian, dan jalur mobilitas karyawan atau pengunjung di kompleks parlemen.
“Ramainya itu pas pembukaan saja, itu pun tidak ada pembelinya. Hari ini sudah sepi, ditambah hujan juga. Bubar sudah,” katanya dengan nada kesal.
Hal serupa juga dialami oleh Monalisa salah satu pedagang baju. Bahkan hari ini ia mendapatkan kerugian berlipat, setelah barang dagangannya sebagian besar basah terkena air hujan.
“Tenda tidak ada penutupnya, pas hujan disertai angin sedikit saja airnya langsung ke barang dagangan. Seharusnya EO mempersiapkan semuanya,” tuturnya.
Kondisi seperti ini sangat merugikan para pedagang yang telah ikut dalam acara tersebut. Bahkan, ada beberapa pedagang di hari kedua ini menyatakan mengundurkan diri. Namun meskipun baru dua hari ikut, para pedagang tidak bisa mendapatkan kompensasi kerugian dari uang sewa yang telah dibayar Rp 2 juta.
Komentar