InilahOnline.com (Semarang-Jateng) – Partai Golongan Karya (Golkar) berencana memunculkan poros baru dalam peta politik menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng. Modal 10 kursi di DPRD Jateng, dinilai Golkar harus ikut pertarungan dalam Pilgub, tidak sekadar menjadi penggembira.
Hal itu ditegaskan Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa-Sumatera-Bali DPP Partai Golkar Nusron Wahid, saat hadir dalam Rapat Pimpinan Daerah DPD I Golkar Jateng, di Hotel Alaska, Jalan Kiai Saleh, Kota Semarang, Sabtu (16/12) sore.
”Masa kita jadi pengikut, disuruh ikut orang bertarung. Wong ini ada medan pertempuran, ya bertarung dong,”tegas Nusron.
Seperti diketahui, saat ini terdapat figur Sudirman Said yang telah diusung Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN) dan dikabarkan akan disusul Partai keadilan Sejahtera (PKS). Kemudian ada poros PDIP, satu-satunya parpol yang bisa mengusung pasangan calon gubernur dan wakilnya sendiri.
Nusron mengungkapkan, poros baru yang akan digalang adalah Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nasdem, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Poros ini bisa memunculkan figur alternatif untuk Jateng ke depan.
”Kami lagi mencoba komunikasi dengan PPP, PKB, Nasdem dengan membuat poros baru di Jateng, dengan memunculkan firgur alternatif yang ada. Kami masih me-listing beberapa tokoh, insyaallah akan kami umumkan, pada awal Januari 2018,”katanya.
Ia mangaku, untuk komunikasi dengan sejumlah parpol tersebut saat ini, sudah terbilang hampir mengerucut dalam sebuah kesepakatan bersama. Namun untuk figur, sampai saat ini belum ada kesepakatan.
”Beberapa nama yang muncul ada Budi Waseso (kepala Badana Narkotika Nasional), Marwan Jafar (eks-Menteri Desa), Ahmad Muqowam (anggota DPD dari Jateng). Untuk wakilnya, ada Arianti Dewi (anggota DPR RI dari Jateng), Asif Kholbihi (bupati Pekalongan), Ferry Wawan Cahyono (wakil ketua DPRD Jateng),” kata Nusron seperti dikutif TribunJateng.com
Nusron juga mengungkap, Golkar bersama PKB menjadi inisiator poros baru tersebut. Dia berharap, keberadaan poros baru ini akan membuat dinamisasi Pilgub Jateng makin baik, serta masyarakat pun tentu memiliki banyak pilihan.
Mengenai wacana dari Sudirman Said yang ingin menggandeng wakil dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU), yakni KH Yusuf Chudlory yang adalah ketua DPW PKB Jateng, Nusron yang juga mantan ketua umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor mengaku tak mempersoalkannya.
”Soal SS (Sudirman Said–Red) mau nyari wakil dari NU, itu urusannya Pak Sudirman. Urusan NU, ya urusan NU, Golkar urusan partai. Pokoknya Golkar jangan sampai jadi pengikut, kalau tidak ada yang nyalon, saya yang maju,”kata Nusron, didampingi Ketua DPD I Golkar Jateng Wisnu Suhardono.
Tetap Marwan Dja’far
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB), Iman Syukri menegaskan, partainya hingga saat ini masih memberikan mandat kepada mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), Marwan Jafar, untuk dicalonkan menjadi gubernur Jateng.
Sebagai partai pemegang kursi terbesar kedua di Jawa Tengah ini, menurut Iman, partainya belum memikirkan opsi lain, selain menjalankan intruksi partai untuk tetap mencalonkan politikus asal Pati tersebut.
”Sikap DPP PKB sampai saat ini belum berubah, masih tetap memberikan mandat ke Marwan Jafar untuk dicalonkan jadi gubernur Jawa Tengah,”kata Iman, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/12).
Penegasan sikap DPP PKB ini, lanjut Iman, sekaligus menjawab munculnya wacana menyandingkan kader terbaik Jawa Tengah, Ketua DPW PKB, KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), dengan Sudirman Said yang dijagokan Partai Gerindra.
”PKB belum ada perubahan untuk posisi cawagub, masih tetap untuk cagub. Sekali lagi, mandat untuk saudara Marwan Jafar belum berubah sampai hari ini,”jelasnya.(Suparman)
Komentar