INILAHONLINE.COM, BOGOR
Kepo dikenal dengan istilah “rasa ingin tahu”. Namun, istilah tersebut kini menjadi singkatan baru di Kota Bogor. Tepatnya di sebuah kampung RW 11, Kelurahan Pasir Kuda, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor yang baru saja dideklarasikan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Rabu (14/08/2019) sebagai Kampung Kepo dan menambah daftar Kampung Tematik yang dimiliki Kota Bogor.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Yane Ardian mengatakan, Kampung Kepo lahir dari kepedulian seluruh pihak termasuk dari PKK akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Pasalnya, jika kesehatan reproduksi tidak dijaga akan menimbulkan penyakit tidak menular yang sangat berbahaya, termasuk kanker serviks. Tercatat, kesadaran ibu-ibu melakukan Iva Tes masih dibawah 20 persen.

“Tidak semua ibu-ibu punya keberanian untuk periksa organ reproduksi karena ada rasa takut, maka dari itu butuh support dari para suami,” katanya.
Kampung Kepo ini, lanjut Yane, merupakan kolaborasi untuk penguatan agar ibu-ibu memiliki keinginan dan keberanian untuk melakukan tes tersebut. Tak ayal, Kelompok Kerja 4 TP PKK yang mengurusi kesehatan membuat nama Kepo tersebut agar lebih familiar dan akrab di telinga ibu-ibu.
“Jadi itu tercetus dari kelompok kerja 4 PKK yang akhirnya keluarlah kata Kepo tersebut,” jelasnya.
Yane mengakui, Kampung Kepo ini belum ada di Indonesia, alias Kota Bogor yang pertama mengusung tema kesehatan reproduksi ini. Kampung Kepo ini juga menjadi pioner dalam hal kepedulian terhadap kesehatan reproduksi wanita dan bisa menjadi contoh bagi kampung lainnya.
“Dipilihnya lokasi ini juga karena menjadi salah satu peserta lomba. Lomba PKK berjenjang, nanti hari Senin besok, ada penilaian tingkat provinsi,” tuturnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Rubaeah memaparkan, Kampung Kepo ini juga menjadi bagian dari program Dinkes 2019. Di beberapa kelurahan juga Dinkes mencanangkan Kampung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
“Kami harapkan menjadi contoh untuk di wilayah lainnya dan dengan adanya Kampung Germas dan Kampung Kepo bisa menciptakan lingkungan yang bersih, meningkatkan kualitas kesehatan masyarakatnya,” jelasnya.
Rubaeah menambahkan, Kepo yang berarti Kesehatan Reproduksi memang fokus pada kesehatan reproduksi untuk membentuk generasi yang berkualitas. Pasalnya, menjaga kesehatan reproduksi ini harus dimulai dari masa remaja. Melalui kegiatan penyuluhan pengetahuan tentang apa itu kesehatan reproduksi yang selama ini dianggap sebagai hal tabu, padahal hal itu harus diketahui para remaja.
“Tesnya gratis, hasil tesnya pun langsung keluar bisa ditunggu dan langsung tahu,” katanya.
(ian Lukito)
Komentar