Kembangkan Dakwah Jurnalisme Positif, Jurnal Bogor Bersama PPG Santunai 50 Yatim Piatu Sekaligus Buka Puasa Bersama

INILAHONLINE.COM, BOGOR – Sekitar 50 yatim piatu dari berbagai wilayah di Bogor, Sabtu (2/6) disantuni sekaligus takjil dan buka bareng awak Jurnal Bogor bersama armada Para Pendaki Ganteng (PPG) dan utusan PT Antam, PDAM Tirta Pakuan, dan mitra usaha yang peduli terhadap peningkatan minat baca anak bangsa dalam mengembangkan dakwah jurnalisme positif di era global.

“Secara rutin kegiatan santunan yatim piatu ini terus kami gelar. Kali ini, kami bersama PPG, Antam, PDAM Tirta Pakuan, dan mitra usaha Jurnal Bogor lainnya menghimpun mereka di kantor baru, Jalan dr Sumeru, Bogor Barat, Kota Bogor. Semoga berkah, dan mampu meningkatkan kesalehan sosial, terutama dalam mengembangkan dakwah jurnalisme positif di bulan suci Ramadhan tahun ini,” ungkap Gita Purnama, ketua pelaksana kegiatan tersebut, Sabtu (2/6/2018).

Bermula dari niat mengangkat harkat dan martabat yatim piatu, sebagaimana diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW yang berlandaskan Al-Qur’an dan Al-Hadits, kegiatan kali ini kemudian dikomunikasikan ke sejumlah mitra usaha Jurnal Bogor. “Alhamdulillah, gagasan ini dapat respon positif. Dana yang terkumpul cukup untuk disalurkan sebagai donasi kepada yatim piatu, sebagian lagi disumbangkan ke masjid,” jelas pria yang sudah punya cem-ceman dan siap berlabuh ke rumahtangga yang diharapkan mawaddah warahmah itu.

Sejumlah angkot bergantian memasuki parkir kantor Jurnal Bogor di depan Braja Mustika, menurunkan anak-anak yatim piatu secara tertib. Belajar dari kasus Monas yang menewaskan dua anak ketika berebut nasi, kali ini Gita bersama timnya berusaha menjaga keamanan dan kenyamanan para kekasih Allah itu, agar menikmati suasana takjil dan buka bersama. Selain ada sari tilawah, juga diselipkan games berhadiah, di antaranya menyebutkan nama-nama 25 nabi, juga yel-yel penyemangat anak sholeh, PPG Kuy, dan kultum ustadz PPG dan Cabe Rawit.

Pada kesempatan itu, Pemred Jurnal Bogor, Mochamad Ircham mengingatkan adik-adik yatim piatu agar tak jemu-jemu meningkatkan minat baca sebagai salahsatu perintah Allah SWT yang kali pertama diturunkan dalam peristiwa Nuzulul Qur’an melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira’.

“Bacalah atas nama Tuhanmu yang Maha Pencipta… Baca apa yang tersurat dan yang tersirat, dengan seizin Allah, pasti bisa, asalkan sebagai hambaNya terus berusaha, berikhtiar, dan berdoa agar senantiasa mendapatkan hidayah atau petunjukNya. Jika Allah menghendaki untuk memberi petunjuk kepada hambaNya, maka tidak akan ada sesuatu pun yang mampu menyesatkan. Demikian pula sebaliknya,” ungkap arek Suroboyo itu.

Karena itu, lanjutnya, jangan suka jadi sumber masalah, apalagi ia berprofesi sebagai jurnalis yang berniat mengembangkan dakwah jurnalisme positif, yang memiliki prinsip good news is good news, bad news is bad news. “Kalau arogan, mentang-mentang wartawan, lantas mengabaikan kode etik jurnalistik, dan empat fungsi pers, yaitu edukasi/informatif, menghibur, control sosial dan pemberdayaan ekonomi, itu bisa menjerumuskan orang atau kelompok yang jadi korban ke jurang anarkis dan persekusi,” tuturnya.

Ia berharap, sejak dini generasi muda anak bangsa diajarkan semangat untuk memfilter terhadap informasi yang diterima. Sebelum meneruskan ke pihak lain dalam konteks komunikasi publik, satu hal yang patut diingat adalah hak jurnalis/juru dakwah jurnalisme positif itu ialah menerima dan menolak informasi yang bakal dikemas dalam bentuk berita. Dengan demikian, ia tak hanya menyelamatkan diri dan lembaga penerbitannya, tapi juga pembaca dan komunitas yang berhak atas pendidikan yang mencerdaskan, kolega yang harus dihibur dengan informasi yang segar, warga yang berhak diberdayakan secara ekonomi, dan pihak berwenang yang layak dikontrol demi kemaslahatan umat. (CJ/Amandha)

banner 521x10

Komentar