INILAHONLINE.COM, CIBINONG
“The Legend….”. Itulah kesan yang dirasakan oleh para penikmat musik tembang klasik dan legendaris setiap kali nonton penampilan band pelestari Koes Plus. Band yang satu ini saat menyuarakan lagu-lagu Koes Plus dipelantikan Pengurus Persatuan Wartawan Indoenesia (PWI) dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Perwakilan Bogor, di gedung tegar Beriman, Komplek Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Cibinong, sangat fasih diatas panggung dalam membawakan musik dan lagu Koes Plus.
Kota Cibinong Bogor yang saat itu diselimutin awan mendung dan dibasahi oleh guyuran air hujan yang tidak kunjung reda sejak pagi, namun tidak menyurutkan semangat para tamu undangan yang sebagian adalah penggemar Koes Plus. Mereka sejak pagi sudah bersiap diri menuju ke Cibinong, meski jarum jam masih menunjukan pukul 10.00 pagi, karena sesuai jadwal undangan, acara baru akan dimulai pukul 14.00 WIB.

Para tamu dan penonton yang hadir, saat itu mereka seperti dilanda kehausan dan kerinduan akan hiburan berupa tembang-tembang Koes Plus yang akan dibawakan oleh band pelestari LAKOESTIK BAND, yang sudah sering tampil dari panggung ke panggung di Ibu Kota Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).
Ketiga personel LAKOESTIK, Topik (keyboard/led gitar), Pungki (gitar/vokal), Iki (Drum) plus Rulli (aditional player) ketika jam sudah menunjukan 13.00, maka tanpa banyak basa-basi mereka di awal penampilan langsung menggebrak dengan lagu-lahu hits Koes Plus, salah satunya sebuah tembang “kembali” yang mengisahkan sebuah kerinduan keluarga Koeswoyo untuk berjumpa dan tidak ingin berpisah lagi.

Satu lagi langkah kreatif sebuah band pelestari yang patut diacungi jempol. Bukan sebuah pekerjaan dan perjuangan mudah LAKOESTIK untuk mampu melestarikan lagu-lagu band legendaris Koes Plus, karena sejumlah lagu benar-benar serasa dibawakan oleh Koes Plus sang penyanyi aslinya.
Tembang berjudul “Kembali” menjadi pilihan berikutnya yang mampu menyemarakkan suasana. Saat memasuki bagian reffrein lagu, terdengar seperti alunan koor massal yang disuarakan oleh pengunjung yang memadati Gedung Tegar Beriman yang terletak di pusat Pemerintahan Kabupaten Bogor, Cibinong.

Performance LAKOESTIK dibuka diawali dengan menyampaikan kata-kata pembuka sambil menyapa para tamu undangan, secara khusus disampaikan kepada beberapa tokoh yang hari itu ikut hadir termasuk diantaranya Bupati Bogor, Nurhayanti, Bupati Terpilih Ade Munawaroh dengan Wakil Bupati Terpilih Iwan Setiawan serta para pejabat Muspida, Kepala Dinas dan para jurnalis yang hadir dalam acara kegiatan pelantikan tersebut.
Berikutnya secara bertubi-tubi LAKOESTIK melontarkan tembang-tembang populer karya Koes Plus danSejumlah nomor lagu hits milik Koes Plus mampu merespon para penonton yang sudah makin panas terbawa suasana acara. Mereka bernyanyi, bergoyang, dan sekedar menghentakkan kaki mengikuti irama lagu. Bahkan duet Nurhayanti dengan Ade Munawaroh mamp[u menghipnotis para tamu undangan. Selanjutnya Sekda Kabupaten Bogor juga turut menyumbagkan suaranya lewat lagu “Kembali Ke Jakarta” dan disusul lagu energik “Jemu”.
LAKOESTIK hari itu mampu membuktikan diri bahwa mereka salah satu yang terbaik di kelasnya. Mereka bukan saja menghadirkan nostalgia melalui lagu-lagu Koes Plus yang dibawakan, namun terlebih dari itu juga mampu membawakannya dengan menghibur siapa saja yang melihatnya. Secara individu, berikut tampak keperkasaan masing-masing personel dalam mengolah lagu.

Hari semakin sore melewati pkl. Ukul 16.00, namun tak tampak tanda-tanda keletihan penonton beranjak dari tempatnya. Yang ada malah makin larut makin bersemangat dan menambah gairah para pengunjung fanatisme dengan menikmati lagu-lagu Koes Plus. Makin rancak lagu yang dibawakan, makin gencar goyangan kepala dan hentakan kaki penonton.
Dengan ditutup dengan lagu “Kapan-Kapan” oleh “Duet Bupati” Bogor, maka berakhirlah sudah kebersamaan para penonton dan para tamu undagan ketika harus berpisah dengan LAKOESTIK. “Mungkin lusa atau dilain hari…. “ itulah penggalan lirik terakhir lagu perpisahan yang dibawakan oleh Bupati dan Bupati Bogor Terpilih dengan satu kata, “Yang pergi meninggalkan kesan, yang datang membawa pesan”.
(Iwan Stone)
Komentar