INILAHONLINE.COM, MALANG
Sebanyak 73 pengungsi gempa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah Rabu siang, (3/10/2018) tiba di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Dari 73 pengungsi itu berasal dari Lumajang, Jember, Jombang, Tuban, Kediri dan sekitarnya.
Mereka datang di appron baseops Lanud Abd Saleh dengan menumpang pesawat TNI AU A-1336 Hercules rute dari Palu-Makasar-Bali-Abd Saleh, Malang.
Kedatangan mereka disambut dengan isak tangis dari sanak keluarga yang datang menjemput, sehingga mereka saling berpelukan seraya melepas rindu yang mendalam setelah bertahun-tahun tidak berjumpa.
Gempa bumi 7,7 Skala Richter (SR) mengguncang Palu dan Donggala, Sulewesi Tengah pada Jum’at sore (28/9/2018) yang disertai tsunami membuat luluh-lantak rumahnya.
“Gempa yang begitu besar tersebut membuat penduduknya tidur dan istirahat beratapkan langit sehingga mereka menahan panasnya disiang hari dan dinginnya dimalam hari. sehingga mereka memutuskan terpaksa harus pulang ke Jawa,” ujar salah satu pengungsi dengan raut muka yang sedih terharu karena bisa sampai ke Jawa.
Kepala Dinas Operasi Lanud Abd Saleh Kolonel Pnb Reza R.R. Sastranegara, S.Sos., M. AP. mewakili Komandan Lanud Abd Saleh Marsma TNI Andi Wijaya, S. Sos. memfasilitasi para pengungsi yang kelelahan disertai kesedihan akibat gempa dan tsunami tersebut dengan memberikan makan dan minuman. Selanjutnya pengungsi yang tidak dijemput keluarganya akan diantar dengan truk militer TNI AU menuju terminal atau stasiun kereta api di Kota Malang.
Para awak mediapun ikut mengabadikan moment penting tersebut, dibalik kesedihan namun para pengungsi tetap jauh lebih bersyukur masih diberikan kesehatan, umur panjang, lebih-lebih bisa pulangn kampung bertemu keluarga.
“Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga diberikan TNI AU melalui Lanud Abd Saleh atas perhatian dan bantuanya, semoga TNI AU dekat dengan rakyat dan jaya selalu,” kata para pengungsi.
(Dodik)
Komentar