InilahOnline.com (Kota Bogor) – Sejak berdiri tahun 1975 atau selama 42 tahun, Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Pasar Kota Bogor tidak memiliki lambang atau logo resmi sehingga tidak memiliki identitas. Jika diibaratkan, seperti orang yang hidup tetapi tidak memiliki nama yang khas. Untuk itu, dengan bergantinya nama dan logo baru ini, BPR Bank Kota Bogor diharapkan dapat memperluas pangsa pasar dan dapat bersaing dengan bank-bank lain.
Hal ini dikatakan Wali Kota Bogor Bima Arya saat melaunching logo dan nama baru Perusahaan Umum Daerah BPR Bank Kota Bogor di halaman Kantor BPR Bank Pasar, jalan RE Martadinata, Nomor 54, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Senin (27/11/2017).
Bima menyadari tantangan yang akan dihadapi Perusahaan Umum Daerah BPR Bank Kota Bogor tidaklah mudah. Mengganti logo disamping untuk mempertegas identitas juga untuk memperjelas target dan pangsa pasarnya.
“Jadi target mengganti nama dan logo juga untuk memperluas pangsa pasar, apalagi nanti di tahun 2020 menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dunia perbankan harus sudah siap bersaing dengan bank-bank lain,” ujar Bima.
Pada kesempatan itu ia menyampaikan apresiasinya karena dalam rentang 42 tahun jika dipelajari data-data yang ada memang luar biasa. Perusahaan Umum Daerah BPR Bank Kota Bogor memiliki total penyertaan modal mencapai Rp. 54 miliar, total aset Rp. 135 miliar, dana masyarakat yang dihimpun melalui tabungan sebesar Rp. 48 miliar dengan jumlah nasabah mencapai 8.000 orang.
“Semua indikator ini menandakan sehat,” jelasnya.
Bima meyebutkan rasio kesehatan atau rentabilitas Perusahaan Umum Daerah BPR Bank Kota Bogor mencapai 9 %, sementara standar dari Bank Indonesia (BI) hanya 1,25 %. Efisiensi mencapai 59 %, dibawah standar BI (93 %). Rasio likuiditas kas mencapai 40 %, sedangkan standar BI hanya 4 %.
”Ini berarti likuiditasnya sangat sehat. Pertumbuhan aset mencapai 10 – 15 %, pertumbuhan kredit 15 – 20 %, pertumbuhan dana yang dihimpun dari masyarakat mencapai 12-17 %,” pungkasnya. (Agha)
Komentar