InilahOnline.com (Kota Bogor) – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendampingi Menteri Poltik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto hadir dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-7 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (17/7/2017).
Di hari ulang tahunnya yang ke 7 BNPT mengangkat tema ‘Indonesia Damai dalam Bingkai Kebhinnekaan’.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius dalam sambutannya memaparkan BNPT telah mencoba berkinerja dengan baik, walaupun masih ada kekurangan dan kritik. Tetapi kami juga menerima banyak prestasi untuk BNPT baik secara nasional maupun internasional. “Kami dapat banyak undangan dari PBB dan Parlemen union Eropa,” papar Suhardi.
Penanggulangan terorisme tidak semata menjadi tugas pemerintah saja, tetapi harus melibatkan seluruh pihak, khususnya masyarakat.
Di samping pentingnya koordinasi lintas sektoral antar instansi pemerintah dalam penanggula-ngan terorisme, sinergi kebangsaan melalui partisipasi seluruh elemen masyarakat sangatlah penting untuk mewujudkan Indonesia damai dalam bingkai kebhinekaan.
“BNPT sebagai leading sector kebijakan dan koordinasi, dalam pendekatannya melalui soft approach dan hard approach. Soft approach yaitu pencegahan deradikalisasi,” kata Suhardi.
Sementara Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Wiranto dalam pidatonya menjelaskan Indonesia tidak bisa sendiri untuk melawan aksi terorisme. Indonesia butuh kerjasama dengan negara lain. Dirinya mengapresiasi atas kinerja yang dilakukan BNPT yang telah ikut andil dalam menangani terorisme bersama berbagai negara.
“Saya pribadi ucapkan selamat kepada Pak Suhardi Alius, yang banyak memberikan andil luar biasa dari berbagai negara,” tutur Wiranto dalam sambutannya.
“Saya tadi menerima telepon dari bapak presiden, beliau menitipkan salam dan selamat kepada BNPT yang telah melakukan satu acara peringatan ulang tahun,” tambahnya
Hadir dalam acara perayaan HUT ke-7 BNPT tersebut para tamu undangan yang terdiri dari tokoh nasional, duta besar negara-negara sahabat, anggota komisi III DPR, dan sejumlah tokoh agama.(Nicko)
Komentar