Pembangunan Transmisi Pipa Gas Cirebon-Jateng Butuh Anggaran Rp6,53 Triliun

InilahOnline.com (Semarang-Jateng) – Pembangunan transmisi pipa gas dari PT Rekayasa Industri (Rekind) dari Cirebon ke Jawa Tengah baru bisa dimulai, setelah perusahaan joint venture (JV) terbentuk. Proyek yang membutuhkan anggaran 490 juta dolar AS (Rp 6,53 triliun) diharapkan bisa teralisir dengan baik.

Perusahaan patungan ini akan melibatkan PT Rekind, PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT), Pertagas, dan satu BUMD di Jawa Barat. PT SPJT akan mempunyai saham maksimal 10 persen sehingga setidaknya harus menyiapkan modal 49 juta dolar (Rp 653 miliar).

“Sebagai BUMD, kami bisa maksimal 10 persen. Modal itu dari mana? Tentu ada modal dasar dan modal dari luar. Nilai pasti modal kami, harus berhitung dulu,” kata Direktur Utama PT SPJT, Krisdiani Syamsi di Semarang.

Menurut dia, secara proporsi modal akan ditanggung empat perusahaan yang tergabung dalam JV company. Namun, porsi saham terbesar tetap di tangan PT Rekind.

“BUMD masing-masing dibatasi 10 persen. Sisanya 80 persen saham dibagi antara Rekind dan Pertagas. Terbesar tetap PT Rekind karena kalau tidak, bisa kena sanksi BPH Migas,” ujarnya.

Direktur Strategi Pengembangan dan Manajemen Risiko PT Rekind, Yanuar Budinorman, mengungkapkan, penyertaan model PT Rekind dan Pertagas mungkin hampir sama tapi mayoritas saham merupakan hak perusahaannya. PT Rekind merupakan penerima kepercayaan dari BPH Migas dalam membangun dan mengoperasikan proyek pembangunan ruas transmisi pipa gas sepanjang 235 km.

“Kami punya konsesi sehingga saham mayoritas harus pada kami. BPH Migas melarang kami mempunyai saham minoritas,” kata Yanuar.

Dari mana asal penyertaan modal Rekind? Yanuar menyebut sebanyak 20 persen akan disiapkan dari equity sendiri yang dibackup dari pemegang saham. Sisanya dari pinjaman (loan) perbankan.
Seperti diketahui, PT SPJT telah menjalin kerjasama dengan PT Rekind dalam pembangunan ruas pipa gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem). Pembangunan pipa transmisi gas ini dijadwalkan mulai 2018. Kemudian target pembangunan selesai dan operasional pada Mei 2021.

Namun, seluruh pembangunan pipa transmisi diproyeksikan sudah selesai pada akhir 2020. Jadi pada awal 2021 sudah bisa dialirkan ke industri.

”Pipa ini nanti berkapasitas 350 MMSCFD. Di Jawa Barat, sementara dialirkan 150 MMSCFD. Untuk Jawa Tengah, sekitar 100 MMSCFD,”katanya. (Suparman)

banner 521x10

Komentar